PortalMadura.Com – Sabar merupakan salah satu sifat terpuji yang harus dimiliki setiap umat Islam. Sayangnya, sebagian dari mereka hanya bisa memunculkan rasa sabar saat menghadapi ujian hidup. Padahal, Allah SWT berfirman: “Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya” (Al-Kahfi:28).
Maksud ayat di atas, menyerukan agar umat muslim bersabar dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah. Sebab, sebenarnya kata sabar memiliki makna yang beragam, tidak harus saat menghadapi ujian dari Allah.
Menurut seorang pengasuh Pondok Pesantren Al Jihad Surabaya, KH Imam Hambali, sabar dapat dikategorikan menjadi 4 jenis sebagaimana terkandung dalam kitab Alquran.
Berikut ini penjelasannya:
Sabar Menjalankan Perintah Allah
“Datang terlebih dahulu sebelum azan salat subuh dan menunggu itu juga sabar. Dan orang-orang yang sabar itu pasti akan sukses,” ujar KH Imam Hambali. Satu perintah Allah kepada manusia untuk sabar menjalankan perintah-Nya, yaitu: “Dan perintahlah kepada keluargamu mendirikan salat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya” (QS Thaha : 132).
Menjauhi Larangan-larangan Allah
Fase ini menjadi fase peningkatan dari sabar menjalani perintah Allah. “Banyak pemimpin daerah yang sukses memimpin daerah, sukses menunjukkan dia baik. Tapi karena tidak sabar menjauhi larangan Allah, dia terlibat korupsi,” ungkap KH Imam Hambali.
KH Imam Hambali menambahkan, bahkan tidak jarang seorang ustad dan kyai itu sendiri, karena tidak sabar menjauhi perintah Allah, dia juga ikut melanggar perintah Allah. “Ada kyai salatnya kenceng tapi korupsi. Itu karena dia tidak sabar,” tegasnya.
Sabar Ketika Menghadapi Ujian
Setiap manusia diuji Tuhan-Nya disesuaikan dengan kadar kemampuan dirinya. “Tingkatan ujian seorang kyai dengan pedagang ya tentu beda,” tutur KH Imam Hambali.
Sabar Menghadapi Perbedaan Pendapat
Poin terakhir ini merupakan peristiwa yang riskan saat ini. Di mana di tengah isu-isu agama yang dianggap sensitif menerima perbedaan satu sama lain dengan sabar merupakan satu kuncinya.
“Banyak orang Islam tidak bisa memahami ayat Allah akhirnya meng-kafirkan sesama Islam, mengolok-olok sesama Islam. Padahal kan belum tentu yang mengkafirkan itu sendiri benar,” jelas KH. Imam Hambali.
Kunci dari menghadapi perbedaan pendapat, yakni kesabaran. Hal ini penting terlebih Indonesia merupakan negara dengan beragam perbedaan agama, ras, suku, dan etnis.
Untuk itu, setiap orang harus mampu menjalankan empat macam sabar itu, Allah telah menjamin seseorang akan hidup mudah dan menyertai setiap langkah orang yang sabar.
Sebagaimana Allah berfirman: “Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar” (QS Al Baqarah 153). Wallahu A’lam. (okezone.com/Salimah)