5 Cara Cerdas Hadapi Anak yang Cengeng

Avatar of PortalMadura.com
5 Cara Cerdas Hadapi Anak yang Cengeng
Ilustrasi

PortalMadura.Com – Sifat cengeng pada anak sudah wajar terjadi. Biasanya mereka bersifat demikian karena ingin diperhatikan atau ada hal yang diinginkannya. Tapi, saat rengekannya berlanjut sepanjang hari tanpa sebab tentu akan membuat orang tua merasa kesal.

Apalagi si Kecil sudah memasuki usia sekolah, hal ini tentu akan menambah kesulitan orang tua untuk membuatnya menjadi anak yang mandiri. Lantas, bagaimana cara mengatasi anak yang cengeng?.

Yuk simak ulasannya di bawah ini:

Seperti yang telah disinggung di atas, anak cengeng itu wajar, terlebih ketika ia masih berumur di bawah 2 tahun. Biasanya anak belum bisa atau sulit menjelaskan apa yang membuat mereka menangis. Namun, bila anak sudah cukup besar, seperti usia sekolah misalnya, perilaku anak ini akan membuat orang lain terganggu. Tidak jarang, ia akan mudah dicap sebagai anak cengeng.

Penting untuk mengetahui apa yang menjadi penyebab anak cengeng. Karena pada dasarnya cengeng bisa disebabkan karena beberapa hal umum. Salah satunya karena anak Anda memang memiliki perasaan yang sensitif atau pola asuh Anda terhadap anak memang berbeda dan kurang tepat.

Bila Anda sering memanjakan anak, ia bisa tumbuh menjadi anak cengeng. Ini pun akan berdampak pada kegiatan sosialisasi anak dengan pergaulannya. Tidak jarang juga ditemukan bahwa anak cengeng itu cenderung tidak percaya diri, malu, takut, dan merasa ragu dengan kemampuannya sendiri. Ini merupakan pekerjaan rumah bagi para orang tua untuk bisa mengatasi sikap anak yang cengeng.

Ada baiknya orang tua tidak menyepelekan masalah-masalah ini. Dikhawatirkan, anak nantinya akan punya banyak hambatan untuk berkembang dan bergaul di dunia luar ataupun masa depannya.

Bagaimana cara mengatasi perilaku anak cengeng?. Emosi, perasaan, dan maksud tangisan anak memang sulit ditebak. Anda harus sabar-sabar dan berlatih menerapkan beberapa cara berikut ini:

Bantu Perkembangan Kecerdasan Emosional Anak
Sudah sepatutnya orang tua bisa dengan baik mengenali sikap anaknya. Di sini Anda diharapkan untuk mengetahui dan mengembangkan kecerdasan emosional anak sebaik mungkin. Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengenali dan mengelola perasaannya sendiri serta perasaan orang lain.

Anak dengan kecerdasan emosional biasanya tahu hal-hal apa saja yang disukainya dan yang tidak disukai. Maka kalau ada sesuatu yang membuatnya resah, ia bisa mengomunikasikan perasaan tersebut dengan baik pada orang tuanya, bukannya lewat tangisan.

Jangan Terbawa Emosi
Terkadang para orang tua akan marah, emosi dan kesal melihat anaknya terus-menerus menangis. Hal ini harus dihindari, karena reaksi orang tua ini akan disalahartikan oleh anak. Anak bisa saja mengira ini sebuah ancaman dan tanda bahwa orang tuanya tidak menyayangi anak.

Anda perlu menenangkan diri Anda secepat mungkin, lalu berpikir cepat untuk menenangkan anak yang cengeng. Setelahnya, sejajarkan posisi mata anak dengan mata Anda, pegang tubuhnya dengan tegas tapi tidak kasar. Bila anak Anda menangis, tanyakan dengan lembut, apa yang membuat ia menangis dan apa keinginannya.

Ini membutuhkan waktu lama untuk membuat anak menjawab dan tidak menangis lagi. Lakukan perlahan hingga anak berhenti menangis dan mau menjawab. Dibutuhkan kesabaran bagi para orang tua untuk melakukan langkah ini.

Tidak Perlu Bereaksi Berlebihan
Ketika anak menangis sampai meraung-raung, orang tua mungkin jadi panik dan langsung bereaksi secara berlebihan. Misalnya dengan bilang, “Aduh, kamu kenapa? Siapa yang nakalin kamu? Ada yang usil, ya?” atau langsung membelikan anak barang yang ia inginkan.

Selain tidak akan membuat tangisan anak berhenti, anak justru melihat bahwa menangis adalah senjata yang ampuh untuk menarik perhatian orang tua dan mendapatkan apa yang ia mau.

Baca Juga : Bunda, Anak Anda Suka Cengeng? Ini Cara Hadapi dengan Tegas Tanpa Melukai

Lalu orang tua harus melakukan apa? Anda bisa perlahan coba katakan, “Adik, kalau kamu menangis Ayah/Ibu nggak bisa dengar kamu mau apa,” atau, “Ayo, stop dulu tangisannya, baru cerita apa yang bikin perasaanmu nggak enak”.

Cobalah bersikap netral ketika anak sedang bersikap cengeng. Dengan begitu, anak akan belajar bahwa cara untuk mendapatkan perhatian orang tua dan apa yang ia mau adalah dengan bicara baik-baik dan jelas, bukan lewat menangis.

Coba Mulai Tingkatkan Sosialisasi Anak
Cengeng belum tentu selalu disebabkan karena anak manja. Ketika anak cengeng, bisa saja disebabkan karena kepercayaan dirinya saat bergaul atau bermain bersama temannya kurang. Tidak ayal, mereka akan mencoba menangis atau merengek sebagai tanda “minta tolong” pada Anda, atas masalah yang sedang dihadapinya ini.

Untuk mengatasinya, coba Anda temani saat ia bermain bersama temannya. Tidak perlu sepanjang hari, cukup di saat-saat awal ia bermain, perkenalkan dengan teman-temannya, dan saat ia mulai mencari Anda karena rasa tidak percaya diri yang tiba-tiba muncul saat sedang main.

Ajari Anak untuk Meluapkan Emosinya dengan Sehat
Tidak semua penyebab anak cengeng disebabkan karena karakter anak yang sensitif dan pemalu. Ini hanya masalah bagaimana Anda mengajak dan mengajari anak untuk lebih terbuka dengan dunia luar.

Alternatifnya, Anda bisa mengajarkan anak untuk meluapkan emosi dengan melakukan aktivitas kesenian seperti menggambar dan menyanyi atau melakukan olahraga yang ia suka. Penting juga untuk mengingat bahwa tidak semua anak itu sama, karakter setiap anak berbeda-beda. Maka, terus cari tahu kegiatan apa yang disukai anak untuk meluapkan emosinya.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.