PortalMadura.Com – Belakangan ini fenomena uang kripto atau cryptocurrency sedang marak di Indonesia. Mulai banyak orang yang berinvestasi dan mendiversifikasikan aset mereka ke uang kripto. Alasannya, karena uang kripto dianggap bisa cuan atau menguntungkan bagi yang melakukan investasi.
Walaupun begitu, pakar perencana keuangan, Safir Senduk mengatakan, Anda perlu berhati-hati dalam berinvestasi uang kripto karena volatilitas atau pergerakan harga uang kripto yang bisa berubah dengan cepat.
“Satu sisi volatilitas ini menguntungkan. Aset kripto bisa jadi pilihan diversifikasi karena volatilitas luar biasa, maka kamu butuh money management yang baik,” kata Safir, seperti dilansir Idntimes.com.
Nah agar Anda tidak salah dalam berinvestasi, berikut ini 5 cara manajemen keuangan bagi Anda yang tengah berinvestasi uang kripto:
Pelajari dan Pahami Dulu Aset Kripto
Sebelum Anda melakukan investasi, Safir meminta Anda untuk mempelajari dan memahami dulu berbagai hal tentang aset kripto. Mulai dari istilahnya, koin yang diperdagangkan dan lainnya.
“Pelajari teknologi blockchain juga, prospeknya seperti apa, jumlah peredaran koin, apa itu TKO dan lain-lain,” katanya.
Pakai Uang Nganggur Buat Investasi Aset Kripto
Karena tingkat volatilitas yang tinggi, Safir menyarankan Anda menggunakan uang nganggur atau uang dingin untuk berinvestasi aset kripto. Uang nganggur itu, lanjut Safir adalah uang yang tidak Anda gunakan selama 1-2 tahun ke depan, jangan uang nganggur dalam 1-2 bulan saja.
“Karena bayangkan uang untuk anak sekolah dimasukin kripto, itu berisiko. Pastikan uang di luar untuk pensiun,” katanya.
Beli Kripto Ketika Harganya Lagi Murah
Menurut Safir, tiap orang punya patokan harga murah yang berbeda. Apakah itu murah dalam 24 jam terakhir, 7 hari terakhir atau satu bulan terakhir.
“Tiap orang beda-beda tergantung tujuannya,” ujarnya.
Bisa Beli Sedikit Dulu
Kalau Anda masih ragu untuk menggeluarkan banyak uang untuk aset kripto, Safir merekomendasikan Anda beli uang kripto dalam jumlah yang sedikit dulu. Misal Anda punya uang Rp10 juta, Anda bisa mulai dengan menyisihkan Rp2 juta dulu.
“Kalau harganya kebetulan turun setelah beli lagi, boleh beli lagi,” kata Safir.
Namun, jika setelah Anda beli Rp2 juta ternyata harganya naik jangan beli uang kripto lagi. Karena harga rata-rata beli Anda akan makin turun.
Jangan FOMO (Fear of missing out)
Istilah ini ketika Anda khawatir ketinggalan berinvestasi uang kripto. Safir mengatakan Anda tidak perlu panik ketika banyak teman-teman Anda yang sudah mulai berinvestasi duluan.
“Karena aset kripto tidak tahu kapan kamu masuk tapi tahunya cuma selisih jual beli. Kalau harga naik tinggi, jangan FOMO. Jangan ikut-ikutan. Beli ketika lagi murah, jangan beli pas lagi FOMO,” ujar Safir menjelaskan.