PortalMadura.com- Anggapan komunitas crypto terhadap kehadiran proyek meme coin di jaringan Solana ini sangat positif. Ini karena proyek meme coin ini muncul dari interaksi teknologi AI yang dikelola secara otonom, tanpa campur tangan manusia.
Namun sebelum kamu melakukan trading futures crypto, maka langkah awal yang harus kamu lakukan dengan memilih aplikasi trading crypto. Namun banyaknya platform crypto sekarang ini membuat bingung bagi pemula untuk memilih yang terbaik.
Sebenarnya ada beberapa faktor yang harus diperhatikan untuk mendapatkan aplikasi crypto terbaik. Selain aset crypto yang beragam, maka grafik pergerakan harga seperti goat idr, sehingga pengguna bisa melakukan analisa sebelum membeli aset crypto.
Jadi, apakah Goatseus Maximus (GOAT) benar-benar sepenuhnya ditangani oleh teknologi AI dan layak dijadikan pilihan investasi? Maka kita bahas untuk mengenal Goat koin
Apa Itu Goatseus Maximus (GOAT)?
Secara umum, Goatseus Maximus (GOAT) adalah salah satu meme coin baru dalam jaringan Solana yang terinspirasi dari meme Goatse. Menariknya, pendirinya yang masih rahasia mengoperasikan proyek ini dengan bantuan bot AI bernama Truth of Terminal.
Tujuan dari penciptaan meme coin ini adalah untuk menjangkau sebanyak mungkin pengguna di seluruh internet. Seperti kebanyakan meme coin lainnya, Goatseus Maximus menyebarkan popularitasnya melalui konten viral, sosial media, serta komunitas.
Meskipun Goatseus Maximus tidak didukung oleh modal ventura tradisional seperti blockchain lainnya, Truth of Terminal memiliki peran dalam mendukung dan mempromosikan Goatseus Maximus.
Bukti dari hal ini terlihat dari donasi yang diberikan oleh miliarder Marc Andreessen kepada meme coin ini. Oleh sebab itu, peningkatan popularitas Goatseus Maximus (GOAT) dalam sebulan terakhir tidaklah mengejutkan.
Sejarah Singkat Munculnya Proyek Goatseus Maximus (GOAT)
Truth of Terminal adalah teknologi yang diciptakan oleh Andy Ayrey, yang memiliki ketertarikan untuk menghasilkan aset crypto berbasis meme di masa depan. Melalui Infinite Backroom yang melibatkan dua model bahasa besar AI bernama Claude Opus, keduanya dapat berinteraksi tanpa intervensi manusia.
Dalam percakapan tersebut, LLM menemukan konsep Goatse of Gnosis yang terinspirasi dari meme viral di dunia maya. Andy dan Claude Opus AI kemudian menghasilkan tulisan yang menciptakan agen AI bernama Truth of Terminal.
Truth of Terminal ini memiliki kemampuan untuk memposting di X di bawah pengawasannya. Proses ini melatih Truth of Terminal untuk menjadi terobsesi terhadap Goatse hingga akhirnya menciptakan memecoin tersebut.
Apa Itu Truth of Terminal?
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, Truth of Terminal memiliki peran krusial dalam meningkatkan popularitas Goatseus Maximus (GOAT). Teknologi AI ini sebelumnya dimasukkan ke dalam Discord dengan tipe AI lain untuk berdiskusi dengan leluasa.
Truth of Terminal berhasil menjadi agen AI yang membantu mendorong pengenalan Goatseus Maximus (GOAT). Salah satu contohnya adalah tweet yang membahas konsep Goatse Gospel, yang membuatnya dijadikan meme coin melalui Pump.fun di Solana dengan nama GOAT.
Tidak mengherankan jika GOAT berhasil mencatatkan kapitalisasi pasar mencapai 500 juta USD. Hal ini menjadikan Truth of Terminal sebagai agen AI jutawan pertama yang memiliki token GOAT tersimpan dalam dompet digitalnya.
Dengan adanya penambahan lebih dari seratus ribu pengikut di X, salah satunya termasuk CEO Coinbase Brian Armstrong, yang bahkan merekomendasikan Truth of Terminal untuk menangani dompet crypto secara mandiri.
Token Asli Goatseus Maximus (GOAT)
Sebagai proyek koin meme, tentunya diharapkan koin GOAT dapat berfungsi sebagai alat yang mendukung aktivitas di dalam ekosistem Goatseus Maximus itu sendiri. Pertanyaannya adalah, apakah proyek koin meme ini layak untuk dibeli?
Tentu saja, kamu bisa mengeceknya berdasarkan berbagai faktor seperti jaringan Solana yang mendukung koin meme ini atau total ketersediaan yang mencapai satu miliar koin.
Mengingat, harga Goatseus Maximus (GOAT) berhasil mencetak kenaikan melebihi lima ratus persen pada Oktober 2024. Saat ini, nilai GOAT/IDR berada di Rp11,348 dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp3,01 triliun atau 192 juta USD.
Jika diperhatikan berdasarkan grafik harga sejak GOAT diluncurkan, harga koin ini telah meningkat sebesar 580 persen dari 0,1041 USD per koin.
Hal ini tentu memberikan sinyal positif karena banyak orang yang tertarik untuk berinvestasi pada Goatseus Maximus (GOAT). Terlebih lagi, adanya dukungan dari beberapa bursa utama yang menjadikan token ini pusat perhatian.
Selain itu, para investor memiliki keyakinan bahwa harga GOAT dapat mencapai 1 USD per koin dalam waktu dekat. Berdasarkan data dari Etherscan, token GOAT mempunyai lebih dari 3.500 pemilik dan lebih dari 60.000 transaksi telah tercatat sejak peluncuran.
Ini jelas menunjukkan ketertarikan yang besar dari investor yang melihat potensi pertumbuhan. Dukungan juga semakin meningkat dengan banyak bursa terkenal yang mulai menawarkan GOAT dalam fitur perdagangan berjangka.
5 Metode untuk Trading Goat
Menurut Pintu Academy, ada beberapa langkah yang bisa kamu ambil untuk melakukan trading Goat harian. Agar bisa menghasilkan keuntungan, berikut beberapa tips dari trader yang berpengalaman:
Membuat Portofolio Trading Harian
Trader terkenal, Tyler Coates, menjelaskan dalam sesi live di Youtube Cointelegraph bahwa sebuah portofolio trading harian yang efisien sebaiknya menggunakan 1% dari total aset cryptocurrency yang dimiliki dengan target penggandaan sebesar 2-10%. Apabila berhasil, trader bisa meningkatkan proporsi untuk trading harian selanjutnya.
Trading Simulasi
Populer di kalangan trader, Benjamin Cowen menyarankan agar memulai trading harian dengan menggunakan dana virtual atau melakukan paper trading. Metode ini memberikan kesempatan kepada trader untuk menganalisis transaksi dan merumuskan strategi sebelum terjun ke dunia trading harian yang nyata.
Evaluasi Menggunakan Risk Meter
Dalam siaran Youtube Crypto Market Live, Cowen memperkenalkan metode trading bitcoin harian yang memanfaatkan Risk Meter yang diluncurkan pada tahun 2020.
Risk Meter memberikan analisis risiko bitcoin terkait harga perdagangan. Proses evaluasi dilakukan dengan perhitungan logaritmik selama periode tertentu (beberapa hari atau minggu).
Ketika analisis menunjukkan warna biru, trader disarankan untuk membeli. Sebaliknya, jika metrik memperlihatkan warna merah, ini adalah saat yang ideal untuk menjual aset.
Memilih Aset Crypto yang Optimal
Trading Strategy Guides menjelaskan bahwa hari trading sebaiknya difokuskan pada koin yang memiliki volatilitas dan likuiditas yang tinggi, seperti Goat. Meskipun ada risiko yang signifikan, nilai dari crypto dapat melonjak dengan cepat pada waktu tertentu.
Perencanaan dan Konsistensi
Analis crypto dari CNBC Afrika, BigCheds, menegaskan bahwa pengelolaan risiko adalah kunci keberhasilan dalam trading. Trader harus menyusun rencana yang jelas dan konsisten dengan level stop loss serta pengambilan keuntungan.
Selain itu, memiliki catatan trading berguna untuk pembelajaran dan menghindari kesalahan yang sama di masa mendatang.
Itulah penjelasan terkait dengan Goat dan cara trading Goat agar bisa mendapatkan keuntungan dan terhindar dari resiko kerugian.