5 Tanda Anak Alami Perundungan Online, Orang Tua Hati-hati!

Avatar of PortalMadura.com
5 Tanda Anak Alami Perundungan Online, Hati-hati!
Ilustrasi (Dream.co.id)

PortalMadura.Com atau perundungan online memang tidak menimbulkan luka dan memar pada fisik, tapi hal ini sudah lama menjadi masalah besar di ranah online. Bahkan, tidak sedikit yang bisa menyebabkan luka dalam di hati.

Tidak heran, apabila perundungan yang terjadi semasa sekolah dulu masih berbekas sampai sekarang. Pengaruhnya, perundungan online akan mengganggu emosi dan kejiwaan anak-anak. Sehingga, menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua untuk memberikan pengawasan pada penggunaan media sosial anak.

Menyikapi hal tersebut, Facebook mengeluarkan berbagai informasi mengenai perundungan online, khususnya bagi orang tua dan anak-anak pengguna Facebook. Bagi Anda yang ingin mengetahui informasi lebih lanjutnya Anda bisa lihat di Facebook Help Centre mengenai Bullying Prevention Hub.

Tapi, penting juga bagi orang tua untuk melihat beberapa tanda saat anak remaja mengalami perundungan online, seperti dilansir PortalMadura.Com, Senin (14/10/2019) yang dikutip dari Fimela.com:

Perubahan Sikap Drastis

Tanda yang bisa Anda lihat pertama kali adalah dari perubahan sikapnya. Biasanya, bagi anak yang mengalami perundungan online akan mengalami perubahan sikap secara dramatis. Misalnya, ketika anak yang ceria tiba-tiba tidak ingin bermain di media sosial.

Baca Juga : UNICEF: Lebih Dari Sepertiga Anak Muda Korban Perundungan Online

Sikap ini mungkin tidak begitu nampak jika terjadi sesekali saja, hanya saja jika anak menunjukkan sikap ini dalam waktu yang cukup lama maka Anda perlu mencurigainya.

Menutupi Situasi

Selain perubahan sikap, ia juga akan lebih tertutup atau menutupi situasi yang terjadi. Jika anak biasanya bersikap terbuka dan suka bercerita mengenai teman dan pengalamannya. Namun, tiba-tiba berhenti bercerita, apalagi sampai tidak ingin layar komputer atau smartphone nya dilihat orang lain, berarti itu menjadi tanda yang perlu Anda waspadai.

Bahkan, ia cenderung sembunyi-sembunyi saat menggunakan media sosial, anak mungkin sedang menutupi situasi ketika dia sedang mengalami perundungan.

Memberikan Kode dan Petunjuk Khusus

Terkadang, sifak anak yang tidak terbuka membuatnya harus menggunakan cara lain untuk mengutarakan maksud dan tujuannya. Salah satunya dengan memberikan kode dan petunjuk khusus.

Jadi, orang tua juga harus peka ketika anak memberikan isyarat masalah dengan mengatakan ‘aku tidak punya teman,' dan lainnya. Kalimat yang ia ungkapkan perlu Anda telusuri, apakah benar ia tidak punya teman atau memang ada masalah yang lain.

Gelisah

Anak remaja yang mengalami perundungan kerap kali mengalami gelisah ketika mendapatkan pesan. Apalagi kalau pesan itu datang ketika dia sedang berada di dekat Anda.

Gelisah juga bisa ditandai dengan emosi yang mudah tesulut, bahkan hingga membanting gadget dan suasana hati yang mudah berubah. Emosi yang tidak terkendali itu perlu Anda redam dengan tenang agar anak tidak semakin bersikap yang menjadi-jadi.

Lesu dan Kurang Bersemangat

Selain beberapa tanda di atas, tanda terakhir adalah anak terlihat lebih lesu, enggan pergi ke sekolah, tidak tertarik dengan aktivitas rutin, susah tidur, atau menarik diri dari keluarga dan teman.

Anak yang demikian tentunya memilih ingin sendiri dan kurang tertarik untuk bersosialisasi. Bagi yang mengerti, hal ini menjadi masalah yang cukup serius karena semangat anak dalam hidup sudah semakin berkurang.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.