PortalMadura.Com – Tentu menyenangkan rasanya, melihat anak asyik bermain dengan mainannya. Saat bermain, anak-anak bisa membuat segalanya berantakan. Masalah baru muncul ketika si kecil sudah selesai bermain, tapi tidak mau merapikan mainannya. Hal ini bisa dimaklumi karena saat bermain anak akan berusaha mengeksplorasi berbagai hal dan memuaskan rasa ingin tahunya.
Dilasnir dari laman Fimela.Com, Senin (21/6/2021) beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk mengajarkan anak merapikan mainan secara mandiri.
Beri Contoh
Orang tua bisa jadi role model untuk anak dalam merapikan kekacauan yang terjadi di rumah. Lakukan itu dengan tenang dan perlahan, tanpa perlu mengeluh, dan Ketika anak selesai bermain, kita bisa langsung contohkan cara untuk merapikan kembali mainannya. Sekaligus mengajaknya untuk ikut merapikan.
Sediakan Keranjang Mainan
Merapikan mainan bukanlah hal yang sulit dilakukan. Hal tersebut perlu kita tanamkan terlebih dulu pada anak. Salah satu caranya adalah dengan menyediakan kotak atau keranjang mainan khusus untuknya. Sehingga untuk merapikan mainan bisa dilakukan dalam waktu singkat dan mudah.
Buat Aktivitas Membereskan Mainan Menyenangkan
Anda bisa meminta anak membereskan mainan dengan mengadakan kompetisi siapa yang bisa merapikan mainan dalam waktu 3 menit misalnya. Atau, putar lagu favorit anak ketika mereka merapikan mainan.
Tidak Perlu Emosi
Jangan pakai emosi saat menyuruh anak membereskan mainannya. Ini justru bisa membuat anak malas merapikan mainannya dan senantiasa menghindar. Jangan lupa, jelaskan pada anak mengapa dia perlu merapikan mainannya.
Memuji Anak atas Hasil Kerjanya
Setelah anak merapikan mainannya, jangan lupa memberi pujian atas hasil kerjanya. Katakan pada si kecil bahwa kamarnya tampak rapi dan bagus. Ini akan membuatnya merasa senang dan menjadi motivasi untuk membersihkan mainannya lagi. Merapikan mainan mungkin tugas yang sederhana, tapi orangtua perlu sedikit trik untuk mengajarkannya kepada anak. Melatih kebiasaan baik ini memang tidak mudah, tetapi bila orangtua rutin dan sabar, si kecil lambat laun akan memahami tanggung jawabnya.