Hukum  

54 Koper Milik Calon Haji Sumenep Berisi Jamu Kuat

Avatar of PortalMadura.Com
foto ilustrasi (suara surabaya)
foto ilustrasi (suara surabaya)

PortalMadura.Com, Surabaya – Selalu ada masalah yang akan membuat Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur tercoreng. Kali ini, justru dilakukan oleh calon haji yang membawa jamu kuat dalam koper. Tak tanggung-tanggung, ada 54 koper yang berisi jamu kuat dan barang-barang terlarang lainnya.

Diketahuinya koper berisi jamu kuat setelah melalui proses pemeriksaan petugas PT Angkasapura yang menggunakan sinar X. Jamu dan obat khusus perempuan, obat kuat, atau obat penambah stamina itu dimasukkan dalam kaleng roti yang ditutup rapat.

“Tetangga saya suaminya bekerja di sana (Arab Saudi, red) dia titip untuk diberikan suaminya,” kata Mashud, calon haji asal Gapura, Sumenep dikutip PortalMadura.Com dari Harian Surya, Sabtu (27/9/2014).

“Saya tidak dapat apa-apa. Cuma dia kasih uang ongkos ke saya Rp50 ribu. Saya pun gak tahu kalau isinya obat-obatan,” katanya.

Calon haji lain, Ruddin, warga Romben Guna, Dungkek, Sumenep justru membawa tujuh slop rokok yang dimasukkan di karung beras dalam koper. Dua slop rokok masih diperkenankan untuk dibawa.

Temuan lainnya, ada 100 dus jamu tradisional di dalam kardus. Jamu dan obat disimpan dalam kaos kaki, lipatan sajadah dan mukena. Ada juga ratusan obat, jamu kuat, suplemen dan vitamin yang dibungkus karton kecil-kecil dengan diberi nama orang yang dituju.

“Itu titipan tetangga saya yang kerja disana. Saya tidak tahu kalau isinya itu (jamu dan obat, red),” kata Misnati, calon haji asal Dasuk Timur, Kecamatan Dasuk, Sumenep dalam bahasa Madura.

Kabid Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umroh Kanwil Kemenag Jatim M Sakur mengatakan, penemuan barang barang terlarang sejumlah 54 koper merupakan rekor baru sepanjang penyelenggaraan haji 2014.

Sebelumnya, hal serupa juga menimpa calon haji dari Kabupaten Bangkalan, ada 24 koper yang berisi barang-barang terlarang.(surya/PM)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.