63 Desa Alami Kering Kritis, Sampang Butuh Dana Rp400 Juta

Avatar of PortalMadura.com

PortalMadura.Com, – Sebanyak 63 desa se- Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, mengalami kering kritis atau kekurangan air bersih pada musim panas tahun 2022.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang, Asroni menyampaikan, desa yang mengalami kekeringan telah dilakukan pemetaan untuk mendapatkan droping air bersih.

Hasil pemetaan dari , ada 63 desa se- Kabupaten Sampang mengalami kekeringan air bersih.

“Pada tahun 2021, ada 75 desa yang mengalami kekeringan. Jadi, ada penurunan jumlah sedikitnya 12 desa,” ujarnya, Selasa (27/9/2022).

Guna memenuhi kebutuhan air bersih yang perlu didroping terhadap desa terdampak kekeringan, pihaknya telah mengajukan anggaran Rp 400 juta ke BPBD Provinsi Jawa Timur.

Menurutnya, BPBD Provinsi akan mengakomodir dan melakukan proses terhadap permohonan anggaran yang diajukan setelah ada surat keterangan (SK) tanggap darurat.

“SK tanggap darurat, telah kami serahkan langsung kepada BPBD Provinsi sebagai pelengkap untuk mendapatkan anggaran yang kami ajukan,” lanjutnya.

Asroni mengakui, usulan yang diajukan tidak menekan BPBD Provinsi. Namun, tetap ada perkiraan kebutuhan anggaran sesuai dengan data desa yang terdampak kekeringan.

“Anggaran yang diajukan, akan digunakan untuk biaya droping air bersih terhadap desa yang telah terdampak kekeringan atau kekurangan air bersih,” ungkapnya.

Pihaknya menyebutkan, desa yang mengalami kering kritis menyebar di antaranya, Kecamatan Sreseh, Banyuates, Kedungdung, Karang Penang, Tambelangan, Sokobanah, Pangarengan, Robatal, Sampang, dan Torjun.

“Empat daftar kecamatan tidak terdampak kekeringan, meliputi Camplong, Jrengik, Omben, dan Ketapang,” pungkasnya.(*)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.