7.973 Jiwa Terancam Tak Dapat Gunakan Hak Pilihnya pada Pilkada Serentak

Avatar of PortalMadura.Com
7.973 Jiwa Terancam Tak Dapat Gunakan Hak Pilihnya pada Pilkada Serentak
Ilustrasi

PortalMadura.Com, – Sedikitnya 7.973 jiwa di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, terancam tidak dapat menggunakan hak suaranya pada .

Komisioner KPU Sampang, Divisi Perencanaan dan Data, Addy Imansyah menyampaikan dari sekian ribu jiwa yang berpotensi dapat menyumbangkan haknya pada Pilkada serentak 2018 tidak terdata di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

“Sampai saat ini, ada 7.973 jiwa yang tidak terdata ke dalam database kependudukan,” sebutnya pada PortalMadura.Com, Rabu (10/4/2018)..

Ditegaskan, bila penduduk atau masyarakat akan memanfaatkan haknya tentu harus memiliki KTP eletronik dan minimal ada Surat Keterangan (Suket) kependudukan dari dinas terkait.

“Karena, untuk menggunakan hak pilihnya harus menunjukkan KTP eletronik. Atau menunjukkan Surat Keterangan sebagai penggantinya,” jelasnya.

Namun pihaknya tetap akan menfasilitasi dengan mekanisme pemilih tambahan. Masyarakat dapat melaporkan status kependudukannya kepada Panitia Pemungutan Suara (PPS) atau datang langsung ke kantor Komisi Pemilihan Umum setempat.

“Bila sudah punya Suket atau KTP, masyarakat bisa melaporkan kepada penyelenggara Pemilu tiga hari sebelum launching Daftar Pemilih Tetap pada, Kamis (19/4/2018),” lanjutnya.

Pihaknya menghimbau dan mengajak masyarakat segera melakukan perekaman KTP elektronik. Selain terdata dalam database kependudukan, masyarakat bisa memanfaatkan haknya serta aktif mendukung pecoblosan pasangan calon Bupati – Wakil Bupati Sampang.

“Namun, harus ada kolaborasi dari semua stakeholder. Mengingat, hak masayarakat merupakan suatu hal yang niscaya harus terpenuhi khususnya bagi warga yang memiliki hak pilih,” pungkasnya.(Rafi/Nanik)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.