PortalMadura.Com, Jakarta – Indonesia tengah bernegosiasi kembali dengan Korea Selatan untuk mengubah nilai kesepakatan kerja sama pembuatan pesawat tempur generasi 4.5 KFX/IFX.
Kepala Staf Kantor Kepresidenan Moeldoko mengatakan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto saat ini sedang berada di Korea Selatan untuk bernegosiasi sejumlah hal.
Di antaranya, lanjut Moeldoko, terkait kewenangan Indonesia untuk menjual pesawat tersebut ke Negara lain dan besaran nilai pesawat sekaligus pembiayaan proyek.
“Wiranto menuju ke Korea Selatan untuk mencari solusi sehingga nanti bisa terjadi perubahan komitmen bersama, seperti apa bunyinya kita tunggu saja,” jelas dia. dilaporkan Anadolu Agency, Jumat (8/3/2019).
Menurut Moeldoko, proyek tersebut menjadi lamban lantaran ada permasalahan teknis.
Dia membantah kabar adanya isu mengenai Perusahaan Amerika Serikat Lockheed Martin yang tidak mengizinkan Indonesia memiliki empat teknologi inti pesawat tersebut.
“Teknologi (pesawat) menengah ke atas itu bukan teknologi terakhir, tidak, saya pikir tidak ada intervensi dari Amerika, semua berjalan dengan baik,” jelas dia.
Moeldoko mengakui dirinya yang mendorong agar proyek kerja sama pembuatan pesawat itu tetap berjalan.
“Kita harus mengawali dari teknologi 4.5 setelah itu baru loncat ke teknologi di atasnya,” jelas dia.
Pesawat Tempur KFX dan IFX merupakan pesawat tempur generasi 4.5 yang mengungguli pesawat tempur jenis F-16 dan F-18 buatan Amerika Serikat (AS).
Dalam produksinya, Pemerintah Indonesia melibatkan PT Dirgantara Indonesia.
Pembiayaan proyek ini menggunakan skema 80 persen dari Pemerintah Korsel dan 20 persen dari Pemerintah Indonesia.
Kerja sama pengembangan proyek tersebut berlaku hingga 2026 mendatang.
Pada 2016 lalu, Indonesia menganggarkan Rp 21,6 triliun untuk proyek tersebut.