Sering Disebutkan Dalam Alquran dan Hadis, Ini 5 Makhluk Ciptaan Allah Selain Manusia

Avatar of PortalMadura.com
Sering Disebutkan Dalam Alquran dan Hadis, Ini 5 Makhluk Ciptaan Allah Selain Manusia
Ilustrasi (Republika)

PortalMadura.Com – Allah SWT menciptakan alam dan seluruh isinya pasti dengan manfaat dan tujuan masing-masing. Hal ini juga Allah SWT terangkan melalui ayat-ayat suci Alquran dan berbagai hadis.

Ada berbagai makhluk yang sering Allah SWT sebutkan dalam Alquran dan hadis. Penasaran? Selain manusia, ada lima makhluk yang sering disebut Allah SWT dalam Alquran dan hadis. Sebagaimana dilansir PortalMadura.Com dari laman okezone.com yang dikutip dari kanal YouTube Lensa Aswaja, berikut ini penjelasannya:

Buraq

Hewan kendaraan Rasulullah SAW ini berbetuk kuda bersayap. Buraq diciptakan Allah SWT dari cahaya. Buraq-lah yang menjadi tunggangan Rasulullah SAW dalam peristiwa Isra Mikraj.

Secara istilah, Buraq diartikan sebagai burung cenderawasih. Oleh kamus diartikan sebagai burung dari surga (bird of paradise).

Berasal dari kata “Barqu” yang artinya ‘Kilat’. Jika diartikan, Buraq adalah kendaraan yang kecepatannya di atas kilat, melebihi kecepatan cahaya.

Buraq disebutkan dalam hadis dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Didatangkan kepadaku Buraq, yaitu hewan (dabbah) yang berwarna putih (abyadh), bertubuh panjang (thawil), lebih besar daripada keledai dan lebih kecil dari baghal. Dan sekali ia menjejakkan kakinya yang berkuku, bergerak sejauh mata memandang.” (HR Muslim, kitab Al Jami al Shahih Juz I)

Ya’juj dan Ma’juj

Ini merupakan sebutan untuk bangsa yang akan muncul di akhir zaman, yang memiliki kekuatan bisa merusak kehidupan di bumi. Selain di Alquran, kisah makhluk ini juga ada dalam kitab ajaran lain.

Identitas Ya’juj dan Ma’juj disebutkan sesungguhnya hanya diketahui oleh Allah SWT. Ibnu Katsir rahimahullah menyebutkan Ya’juj dan Ma’juj merupakan keturunan Nabi Adam Alaihissallam. Silsilah mereka dikatakan berasal dari keturunan Yafits bin Nuh Alaihissallam. Meski masih keturunan manusia, Ya’juj dan Ma’juj disebut punya ciri khas berbeda dari manusia pada umumnya.

Dalam hadis disebutkan, Rasulullah SAW bersabda: “Ya’juj dan Ma’juj memiliki muka yang lebar, mata yang kecil (sipit), dan warna putih di rambut atas mereka. Bentuk wajah mereka dikatakan mirip perisai.” (HR Imam Ahmad)

Dikatakan pula, Ya’juj dan Ma’juj tidak memiliki kemampuan bahasa atau perkataan yang diucap manusia. Dalam Alquran, Ya’juj dan Ma’juj dikisahkan diisolasi oleh benteng dari logam yang dibangun Nabi Zulkarnain Alaihissallam dan akan berhasil keluar pada waktu yang telah ditetapkan.

Ya’juj dan Ma’juj disebutkan dalam Surat Al Anbiya Ayat 96–97: “Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya’juj dan Ma’juj dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar (hari berbangkit) maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang kafir. (Mereka berkata), ‘Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami adalah dalam kelalaian tentang ini. Bahkan kami adalah orang-orang yang zalim’.”

Dajjal

Derajat dari semua kezaliman yang muncul menjelang hari kiamat kelak. Makhluk jahat yang membawa fitnah mengerikan di akhir zaman. Rasulullah SAW memperingatkan umatnya untuk membaca 10 ayat pertama Surat Al Kahfi sebagai bentuk perlindungan dari dajjal atau berlindung di Kota Madinah atau Makkah, sebab dajjal tidak bisa memasuki dua kota suci ini yang selalu dijaga malaikat.

Dijelaskan dalam hadis dari Fatimah binti Qais Radhiyallahu anha bahwa dajjal mengatakan: “Lalu aku bisa keluar, aku akan berjalan di muka bumi maka tidak akan aku tinggalkan satu kampung pun kecuali aku singgah kepadanya dalam waktu empat puluh malam selain Makkah dan Thaibah (Madinah Al-Munawarah). Bagaimana rupanya? Dajjal berwujud seorang pria berambut keriting dan buta sebelah matanya, seperti yang disebut dalam hadits dari Ubadah bin ash-Shamit Radhiyallahu anhuma, Rasulullah SAW bersabda: ‘Sesungguhnya dajjal adalah seorang laki-laki, pendek, jarak antara kedua betisnya berjauhan, keriting, buta sebelah mata yang terhapus tidak terlalu menonjol, tidak pula terlalu ke dalam. Maka jika dia melakukan kerancuan (mengaku sebagai Rabb) kepadamu. Maka ketahuilah, sesungguhnya Rabb kalian tidak buta sebelah’.” (HR Abu Dawud)

Azazil

Berdasarkan syariat, Azazil merupakan pemimpin kelompok setan dari kalangan jin dan manusia di mana sebelum Nabi Adam Alaihissallam diciptakan, Azazil merupakan pemimpin kelompok malaikat yang punya wajah rupawan dan memiliki empat sayap. Tapi ada juga yang menyebutkan Azazil bukan dari golongan malaikat.

Setelah tidak mau menuruti perintah Allah SAW yakni bersujud kepada Nabi Adam Alaihissallam maka Allah SWT melaknatnya dengan mengubah kepalanya seperti kepala unta, dadanya seperti daging menonjol ketat, wajahnya seperti kera, dan kedua matanya terbelah sepanjang wajahnya.

Azazil diberi usia panjang untuk menyesatkan umat manusia sebanyak mungkin agar menemaninya di neraka. Hal ini ada dalam Surat Al Hijr Ayat 36. Azazil meminta pada Allah SWT: “Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka beri tanggulah kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan,” (QS Al Hijr: 36)

“Sesungguhnya Aku pasti akan memenuhi neraka jahanam dengan jenis kamu dan dengan orang-orang yang mengikuti kamu di antara mereka kesemuanya.” (QS Shaad: 85)

Dabbat Al Ard

Difrasakan dalam bentuk hewan melata yang akan keluar dari Kota Makkah dekat Gunung Safa setelah peristiwa matahari terbit dari Barat. Muncul dan berkata fasih dan jelas.
Allah SAW berfirman: “Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka. Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan pada mereka bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami.” (QS An-Naml: 82)

Dabbat Al Ard disebutkan akan muncul ke bumi dengan membawa tongkat Nabi Musa Alaihissallam dan cincin Nabi Sulaiman Alaihissallam.

Rasulullah SAW bersabda: “Akan keluar binatang melata dengan membawa tongkat Musa dan cincin Sulaiman. Lalu ia akan menyinari wajah mukmin dengan tongkat dan menstempel hidung orang-orang kafir dengan cincin. Sehingga orang-orang yang ada di meja makan berkumpul dan mengenali satu persatu seraya berkata, ini mukmin dan yang lain berkata ini kafir.” (HR Ahmad)

Wallahu a’lam bishawab.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.