PortalMadura.Com, Pamekasan – Puluhan aktivis yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, Kamis (8/9/2016).
Kedatangan mereka untuk menyikapi tingginya buta aksara di momentum Hari Aksara Internasional atau International Literacy Day yang bertepatan dengan tanggal 8 September.
“Buta aksara di Kabupaten Pamekasan ini masih tinggi, yaitu berada di tingkat 13 se Jawa Timur. Padahal, Kabupaten Pamekasan disebut dengan kota pendidikan,” tegas Ketua Umum HMI Cabang Pamekasan dalam orasinya.
Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Kabupaten Pamekasan, data penyandang buta aksara pada tahun 2013 sebesar 39.136, tahun 2014 sebesar 33.326, tahun 2015 sebesar 27.366 dan tahun 2016 sebesar 20.266.
“Artinya data penyandang buta aksara dari tahun ke tahun menunjukkan tren positif. Terus apakah data itu sesuai dengan fakta di lapangan,” tandasnya.
Menurutnya, data tersebut tidak sepenuhnya sesuai dengan realitas, mengingat penyandang buta aksara di Kabupaten Pamekasan berada di rangking 13 dari 29 kabupaten se Jawa Timur.
Oleh karena itu, massa meminta DPRD proaktif mengawal program pemberantasan buta aksara. Kemudian, Disdik harus mengevaluasi secara komprehensif pelaksanaan pemberantasan buta aksara, khususnya dalam program keaksaraan fungsional (KF). (Marzukiy/choir)