PortalMadura.Com, Sumenep – Sebagian masyarakat yang dekat dengan bukit Dusun Buras, Desa Batuputih Daya, Kecamatan Batuputih, Sumenep, Madura, Jawa Timur masih mempercayai jika Arya Wiraraja sempat membangun sebuah Keraton Pertahanan di sekitar bukit tersebut.
Keyakinan tersebut semakin diperkuat dengan terdengarnya bunyi ghaib yang menyerupai gemalan pada malam-malam tertentu. Warga yang mempunyai kemampuan menembus alam lain, bunyi gamelan biasa terdengar pada malam Jumat Legi (Jumat manis).
“Banyak orang tua yang umurnya sudah diatas 60 tahun memang sering cerita kalau ada bunyi gemelan pada malam Jumat legi di lokasi bekas “Keraton Topote” (Keraton Arya Wiraraja, red),” kata Suady (45), warga setempat pada PortalMadura.Com, Senin (15/9/2014).
Dilokasi yang diyakini sebagai bekas Keraton Arya Wiraraja itu, saat ini memang tidak ada tanda-tanda bekas sebuah bangunan. Diatas lahan milik warga setempat itu hanya terdapat batu gunung berwarna hitam. Batu tersebut dinamai “Tambiu” oleh warga.
Pada musim hujan, batu hitam berlubang sedalam 30 cm dengan diameter 15 cm tersebut akan terisi air. Airnya juga sering dijadikan obat oleh masyarakat setempat. “Kalau musim kemarau seperti sekarang, ya kering kerontang,” ujarnya.
Setiap tahun, selalu ada tamu dari Bali melakukan ritual keagamaan. Mereka datang atasnama keluarga besar dari Arya Wiraraja. “Tamu dari Bali itu, datang ke Tambiu (Batu hitam berlubang, red) dan melakukan upacara seperti di Bali,” terangnya.
Mereka juga berencana akan membangun lokasi tersebut jika mendapat ijin dari pemilik lahan. “Janjinya akan membangun lokasi itu. Tidak tahu seperti apa bangunannya,” pungkasnya.(hartono)