Aksi Bisu, ‘Asorak’ Tak Ingin Kursi Legislatif Sumenep Diisi Anak Haram Demokrasi

Avatar of PortalMadura.Com
Aksi Bisu, 'Asorak' Tak Ingin Kursi Legislatif Sumenep Diisi Anak Haram Demokrasi
'Asorak' gelar aksi bisu di depan Kantor Bawaslu Sumenep dalam pengawalam polisi (portalmadura.com)

PortalMadura.Com, – Sekelompok mahasiswa dan pemuda yang mengatasnamakan aliansi solidaritas rakyat (Asorak) melakukan aksi bisu ke Kantor , Jl. KH. Mansyur, No. 64, Sumenep, Jumat (1/3/2024).

Mereka ditemui oleh Ketua Bawaslu Kabupaten Sumenep Achmad Zubaidi. Selama aksi bisu, aktivis ‘Asorak' mendapat pengawalan ketat dari arapat kepolisian Polres Sumenep.

Koordinator aksi, Mohammad Hairul Anam meminta Bawaslu Sumenep untuk menjadikan atensi soal dugaan ketidaknetralan oknum Panwas Kecamatan Batuputih dalam penyelenggaraan .

“Kami tidak ingin wakil kita yang duduk di ruang legislatif lahir dari anak haram demokrasi, sehingga kita akan mengawal secara tuntas kasus ini. Dan memohon pada Bawaslu untuk menjadikan atensi,” ujar Mohammad Hairul Anam, usai aksi.

Menurutnya, gerakan yang dilakukan berupa gerakan ekstra-parlementer adalah sebagai kontrol. “Artinya, kami mendorong siapapun pihak yang melapor (oknum penyelenggara tidak netral, red) bila sesuai dengan dugaan dan analisi fakta yang kami lakukan, kami juga akan mengawal melalui gerakan ekstra-parlementer. Ini gerakan awal,” katanya.

Analisis yang dilakukan ‘Asorak' bahwa dugaan ketidaknetralan penyelenggara Pemilu 2024 itu sudah jelas, yakni dalam video ada poster salah satu calon legislatif (caleg) dari Partai NasDem, ada nomor urut dan foto sangat jelas. “Itu terselip di tas warna hitam yang merupakan tempat ATK PTPS yang berlogo Bawaslu Sumenep,” terangnya.

Sementara, Ketua Bawaslu Kabupaten Sumenep Achmad Zubaidi menyampaikan, bahwa pihaknya sudah memproses apa yang disampaikan oleh ‘Asorak'. “Hasil kajian itu segera kami laporkan pada pihak pelapor,” katanya.

Menurutnya, dugaan kasus ketidaknetralan penyelenggara Pemilu yang dilaporkan tidak hanya oknum Panwascam Batuputih, tetapi juga oknum anggota PPK Manding.

“Yang melaporkan itu atas nama H. Latib. Terlapornya oknum anggota Panwascam Batuputih dan oknum anggota PPK Manding. Jadi, Panwascam satu, PPK satu,” terangnya.

Pihaknya memastikan dalam waktu dekat akan diputuskan. “Apakah memenuhi syarat atau tidak, syarat materiil dan formil,” katanya.

Pihak pelapor, kata dia, menyerahkan bukti berupa video. “Buktinya, ya itu, video yang viral itu. Ada salah satu tas pengawas PTPS, ada tangan mengeluarkan gambar caleg. Tidak ada suaranya, tidak terlihat wajahnya. Dan dimana terjadi, tidak ada,” urainya.

“Di video itu, gambar (caleg) diambil dari tas. Tapi, tidak terlihat wajah yang mengeluarkan itu, hanya tangannya saja (yang terlihat, red),” pungkasnya.(*)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.