Alasan Salah Entri, Pasien Hanya Pusing Kepala “Diembat” Rp4 Juta Lebih

Avatar of PortalMadura.Com
Alasan Salah Entri, Pasien Hanya Pusing Kepala "Diembat" Rp4 Juta Lebih
kuitansi

PortalMadura.Com, - Mahallil Wasit (31), warga Desa/Kecamatan Socah, Bangkalan, Madura, Jawa Timur, protes terhadap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syarifah Ambami (Syamrabu) Bangkalan. Ia harus membayar tagihan sebesar Rp4.764. 400,- beberapa waktu lalu.

Itu terjadi saat istrinya, Sri Wahyuni (29) menjalani rawat inap selama 2 hari di rumah sakit berplat merah tersebut. “Saya kira tidak wajar harus membayar segitu, karena istri saya hanya mengalami pusing kepala dan sempat diinfus disana (RSUD, red),” katanya, pada wartawan, Rabu (20/9/2017).

Keesokan harinya, karena merasa dibohongi ia melakukan protes pada petugas kamar obat rumah sakit tersebut. Ternyata, setelah berdebat cukup panjang, si petugas mau melakukan cek ulang atas jumlah dan harga obat yang dibelinya.

Akhirnya, petugas itu mengeluarkan kwitansi yang jumlahnya lebih rendah dari sebelumnya, yakni hanya 1.748.760. “Selesihnya banyak, sekitar tiga jutaan, dan uang yang saya bayarkan sebelumnya, dikembalikan lagi ke saya. Katanya salah entri,” terangnya.

Keanehan lain yang dirasakan Mahallil Wasit, justru yang menangani istrinya saat menjalani perawatan medis adalah dokter bedah. “Saya juga tidak habis pikir, yang menangani istri saya dokter bedah, padahal istri saya hanya pusing,” ucapnya.

Kasus lainnya, dialami Arif Rahman, warga Desa/Kecamatan Sepuluh, Bangkalan saat mendapingi keluarganya dengan menggunakan Surat Pernyataan Miskin (SPM) untuk berobat. Namun, pihak rumah sakit tetap mengklaim biaya pada pasien dengan alasan SPM pasien tidak dapat diproses.

Sementara, Wakil Direktur RSUD Syamrabu, Bangkalan, dr Nunuk Kristiani, berjanji akan melakukan pengecekan dan evaluasi atas sistem di RSUD. “Terimakasih atas informasinya, segera melakukan kroscek dan mengevaluasi,” singkatnya.(Hamid/Putri)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.