Anak Muda Bisa Terserang Stroke, Cek Faktor Resiko dan Pencegahannya

Avatar of PortalMadura.com
Anak Muda Bisa Terserang Stroke, Cek Faktor Resiko dan Pencegahannya
Anak Muda Bisa Terserang Stroke, Cek Faktor Resiko dan Pencegahannya

PortalMadura.com- Apakah Anda tahu bahwa dapat menyerang siapa saja, termasuk anak muda? Jangan anggap sepele, kenali faktor risiko dan cara pencegahannya sekarang juga!

Stroke merupakan salah satu penyakit yang sangat berbahaya dan mematikan. Banyak orang yang masih menganggap bahwa penyakit ini hanya menyerang orang yang sudah tua saja. Namun, kenyataannya stroke bisa menyerang siapa saja, termasuk anak muda.

Bahkan, jumlah penderita stroke di usia muda semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Hal ini tentu sangat mengkhawatirkan. Oleh karena itu, kita perlu memahami apa saja faktor risiko yang bisa menyebabkan seseorang terkena stroke, serta bagaimana cara mencegahnya.

Apa itu Stroke?

Stroke atau serangan serebrovaskular merupakan kondisi yang terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, merokok, diabetes, dan obesitas.

Jika kondisi ini dibiarkan tanpa penanganan yang tepat, bisa menyebabkan kerusakan permanen pada otak bahkan kematian.

Penderita Stroke

Stroke merupakan salah satu penyakit yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), stroke menjadi penyebab kematian nomor dua di seluruh dunia setelah penyakit jantung.

Berikut adalah data terbaru mengenai jumlah penderita stroke di seluruh dunia dan perkembangan jumlah penderita stroke di usia muda:

Jumlah Penderita Stroke di Seluruh Dunia

Menurut data dari The Lancet, pada tahun 2016 terdapat sekitar 13,7 juta kasus stroke di seluruh dunia, dan sekitar 5,5 juta di antaranya mengalami kematian.

Perkembangan Jumlah Penderita Stroke di Usia Muda

Meskipun stroke lebih sering terjadi pada orang yang lebih tua, namun stroke juga dapat terjadi pada usia muda. Menurut data dari American Heart Association, terdapat peningkatan jumlah kasus stroke pada usia muda di Amerika Serikat.

Pada tahun 2016, terdapat sekitar 10% kasus stroke yang terjadi pada usia di bawah 50 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa stroke bukan hanya menjadi ancaman bagi orang yang lebih tua, tetapi juga dapat terjadi pada usia muda.

Faktor Risiko Stroke

Faktor risiko stroke terbagi menjadi dua kategori, yaitu faktor risiko yang tidak dapat diubah dan faktor risiko yang dapat diubah. Berikut ini adalah penjelasan lebih rinci mengenai faktor risiko stroke:

1. Faktor risiko yang tidak dapat diubah

Beberapa faktor risiko yang tidak dapat diubah, yaitu usia, jenis kelamin, dan riwayat keluarga. Semakin bertambah usia, semakin tinggi risiko seseorang terkena stroke. Wanita juga memiliki risiko yang lebih tinggi terkena stroke dibandingkan dengan pria, terutama saat hamil, menggunakan pil KB, atau mengalami migrain dengan aura. Riwayat keluarga yang memiliki riwayat stroke juga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena stroke.

2. Faktor risiko yang dapat diubah

a. Hipertensi atau tekanan darah tinggi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah faktor risiko utama dari stroke. Tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah dan memicu terjadinya penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah yang dapat menyebabkan stroke.

b. Kolesterol tinggi

Kolesterol tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di dinding pembuluh darah, sehingga mempersempit ruang pembuluh darah. Hal ini juga dapat memicu terjadinya stroke.

c. Diabetes

Diabetes dapat merusak pembuluh darah dan memicu terjadinya penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah, sehingga dapat menyebabkan stroke.

d. Merokok

Merokok adalah faktor risiko yang berpotensi memicu terjadinya stroke. Nikotin dalam rokok dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah.

e. Penggunaan narkoba

Penggunaan narkoba, terutama narkoba yang disuntikkan, dapat memicu terjadinya stroke.

f. Obesitas atau kegemukan

Obesitas atau kegemukan adalah faktor risiko dari stroke. Kegemukan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, diabetes, dan kolesterol tinggi.

g. Kurang beraktivitas fisik

Kurang beraktivitas fisik dapat menyebabkan obesitas, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi, yang semuanya merupakan faktor risiko dari stroke.

h. Konsumsi alkohol yang berlebihan

Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat meningkatkan risiko terjadinya stroke.

Dengan mengetahui faktor risiko stroke, kita dapat memperhatikan kebiasaan-kebiasaan yang dapat memicu terjadinya stroke dan melakukan pencegahan dengan mengubah pola hidup menjadi lebih sehat.

Cara Pencegahan Stroke

Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya stroke, yaitu:

  1. Rutin memeriksa kesehatan secara berkala: Salah satu cara pencegahan stroke adalah dengan rutin memeriksa kesehatan secara berkala, terutama untuk mengecek tekanan darah, kadar gula darah, dan kadar kolesterol dalam darah. Ini penting dilakukan karena hipertensi atau tekanan darah tinggi, diabetes, dan kolesterol tinggi adalah faktor risiko utama dari stroke.
  2. Berhenti merokok dan menghindari penggunaan narkoba: Merokok dan penggunaan narkoba adalah faktor risiko yang berpotensi memicu terjadinya stroke. Oleh karena itu, Anda harus berhenti merokok dan menghindari penggunaan narkoba untuk mencegah terjadinya stroke.
  3. Menerapkan pola makan yang sehat: Menerapkan pola makan yang sehat adalah cara yang sangat penting untuk mencegah terjadinya stroke. Konsumsilah makanan yang rendah lemak, tinggi serat, dan seimbang. Kurangi konsumsi makanan yang mengandung gula dan lemak jenuh. Selain itu, batasi konsumsi makanan yang tinggi garam, karena garam dapat meningkatkan tekanan darah.
  4. Berolahraga secara teratur: Olahraga secara teratur sangat penting untuk menjaga kesehatan dan mencegah terjadinya stroke. Lakukan olahraga minimal 30 menit setiap hari. Pilihlah olahraga yang Anda sukai dan sesuai dengan kondisi tubuh Anda, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang.
  5. Menjaga berat badan yang sehat: Obesitas atau kegemukan adalah faktor risiko dari stroke. Oleh karena itu, Anda harus menjaga berat badan yang sehat dengan cara mengonsumsi makanan yang sehat dan berolahraga secara teratur.
  6. Hindari stres berlebihan dan lakukan relaksasi secara teratur: Stres yang berlebihan dapat meningkatkan risiko terjadinya stroke. Oleh karena itu, hindari stres berlebihan dan lakukan relaksasi secara teratur, seperti meditasi, yoga, atau pijat.
  7. Konsumsi obat secara teratur sesuai dengan anjuran dokter: Jika Anda memiliki kondisi medis tertentu, seperti tekanan darah tinggi atau diabetes, konsumsilah obat secara teratur sesuai dengan anjuran dokter. Ini sangat penting untuk mengontrol kondisi medis Anda dan mencegah terjadinya stroke.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.