Anak Tunggal, Ini 6 Ciri Kepribadian yang Biasa Anda Miliki

Avatar of PortalMadura.Com
Anak Tunggal, Ini 6 Ciri Kepribadian yang Biasa Anda Miliki
Ilustrasi

PortalMadura.Com – Menjadi pasti ada sisi nyaman dan tidaknya. Merasa nyaman karena segala perhatian akan terpusat pada satu orang sehingga biasanya identik dengan sifat manja. Tidak nyaman karena sering merasa kesepian karena tidak ada saudara.

Akan ada karakter tersendiri yang membedakan mereka dengan anak-anak lain yang memiliki saudara. Terlepas dari itu, sebenarnya anak tunggal juga memiliki banyak sifat yang positif. Kondisi yang menyebabkan orangtua memutuskan untuk memiliki satu anak saja kadang juga berpengaruh terhadap perlakuan mereka terhadap sang anak.

Berikut ini beberapa sifat-sifat yang umum ditemui pada anak tunggal:

Percaya Diri
Banyak yang membuktikan bahwa bahwa anak yang tidak memiliki saudara biasanya memiliki rasa percaya diri yang lebih tinggi daripada mereka yang berasal dari keluarga dengan anak lebih dari satu.

Perhatian yang tidak terpecah dari orangtua membuat mereka memiliki kepercayaan diri yang tinggi bahwa mereka benar-benar dicintai. Mereka tahu benar bahwa keberadaan mereka di dunia dianggap penting. Setidaknya pendapat ini mereka kembangkan dari rumah, tempat pertama di mana mereka belajar berinteraksi dengan manusia lain. Dan rasa percaya diri ini terus terbawa hingga mereka tumbuh dewasa.

Mementingkan Privasi
Anak tunggal tidak perlu berbagi kamar, Mereka juga tidak perlu bergantian memakai barang-barang yang dimiliki dengan saudara. Karena itulah mereka terbiasa memiliki privasi yang terjaga.

Anak tunggal cenderung tumbuh menjadi pribadi yang menghargai privasi. Belum tentu mereka akan menjadi orang yang tertutup. Tetapi anak tunggal yang ekstrovert pun tetap membutuhkan ruang personal yang cukup dari orang-orang di sekitarnya. Mereka selalu butuh momen untuk dibiarkan sendiri dan hal ini tidak bisa diganggu gugat.

Cenderung Berprestasi
Sejumlah penelitian tentang anak tunggal tidak membuktikan bahwa mereka lebih cerdas daripada anak yang memiliki saudara. Tetapi satu-satunya anak di dalam keluarga cenderung memperoleh pencapaian yang lebih tinggi.

Sebuah teori mengatakan jika orangtua dengan satu anak mencurahkan seluruh perhatian dan dana kepada sang buah hati. Secara otomatis mereka juga menumbuhkan harapan yang sangat tinggi kepada anak tersebut. Akibatnya si anak pun cenderung termotivasi untuk memenuhi cita-cita orangtuanya. Karena itulah anak-anak tunggal menunjukkan tingkat keberhasilan yang lebih tinggi dalam ujian dan tes masuk perguruan tinggi.

Mandiri
Anak tunggal mungkin memang mendapatkan perhatian penuh dari orangtua. Mereka juga tidak harus berbagi dengan saudara. Tetapi ini membuat mereka terbiasa melakukan segalanya sendiri.

Anak-anak yang tidak punya saudara bahkan belajar sejak dini untuk menghibur diri secara independen. Jadi tidak mengherankan jika mereka menjadi pribadi yang mandiri. Karena orangtua yang penuh perhatian sekali pun tidak selalu bisa memenuhi seluruh kebutuhan fisik dan emosional sang anak, mereka jadi belajar untuk mengurus diri sendiri sejak usia dini.

Hidupnya Lebih Teratur
Anak tunggal biasanya menunjukkan perhatian lebih terhadap detail, Mereka suka mengatur barang-barang yang menjadi hak milik mereka dengan baik.

Anak-anak yang tumbuh tanpa kakak atau adik cenderung terbiasa tepat waktu dan terampil mengurus berbagai hal. Terutama jika sejak kecil orangtua berusaha untuk tidak memanjakan. Biasanya mereka akan cepat tumbuh menjadi pribadi yang dewasa, bahkan di usia muda.

Sulit Mengalah
Sisi negatif yang mungkin dimiliki oleh seorang anak yang tidak terbiasa berbagi dengan saudara adalah sulit mengalah demi kepentingan orang lain. Bahkan saat tidak sedang berkompetisi pun mereka tetap ngotot ingin menjadi yang pertama.

Itulah beberapa karakter yang umum dimiliki oleh anak tunggal. Walaupun begitu tidak semuanya mutlak benar, karena pada dasarnya setiap orang mengembangkan karakteristik pribadi yang unik sesuai dengan kondisi tempatnya tumbuh.

Cara terbaik untuk menyeimbangkan pertumbuhan karakter si anak tunggal adalah membiasakannya berinteraksi sebanyak mungkin sejak dini. Dengan begitu mereka bisa mempelajari cara bersosialisasi yang sehat. (merdeka.com/Desy)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.