PortalMadura.Com, Sumenep – Closed Circuit Television (CCTV) merupakan sebuah perangkat kamera video digital yang dirancang mampu mentransfer gambar. Namun, tidak semua lokasi yang tertangkap kamera tersebut dapat diolah menjadi sebuah gambar dalam bentuk visual.
Terbukti, salah satu kamera CCTV yang digunakan Dinas PU Bina Marga dibagian belakang kantor dari bangunan induk tidak mampu mendeteksi atau blank bila arah kamera lurus dengan lokasi Masjid “Kona” (Masjid Kuno) yang letaknya berada di belakang kantor Dinas PU Bina Marga yang sudah terdapat batas tembok.
Lokasi Masjid “Kona” tersebut, kini tidak lagi difungsikan sebagai masjid, melainkan berstatus Musalla. Untuk sampai kelokasi Musalla harus berjalan kaki melalui gang dari Lapangan Gotong Royong Kota Sumenep ke arah barat.
Anehnya, bila CCTV tersebut tidak lurus dengan titik lokasi Masjid “Kona” tetap bisa mendeteksi situasi dan menjadi gambar. Bahkan, saat diarahkan pada arah berlawanan (arah selatan), terlihat jelas seperti ada pelangi yang membayang-banyangi kamera.
“Sudah dua kali dicoba, tetap kamera CCTV itu tidak mampu mendeteksi ke arah belakang kantor yang lokasinya lurus dengan Majid Kona,” terang Edy Rasyiadi, Kepala Dinas PU Bina Marga, Sumenep, Rabu (25/6/2014).
Pekerja yang sudah ahlinya memasang kamera CCTV tersebut juga merasa semakin aneh bila tetap dipaksakan lurus dengan lokasi Masjid, justru off sendiri pada malam hari.
“Pernah dicoba tetap diarahkan dan dibiarkan hidup. Ternyata, bersamaan dengan terbenamnya matahari CCTV mati sendiri dan hidup kembali secara otomatis saat matahari terbit, tetapi tetap tidak mampu mendeteksi situasi diluar ruangan,” urainya.
Saat ini, CCTV tersebut dibiarkan tidak berfungsi dan pekerjanya semakin ketakukan. “Memang aneh, dan tidak bisa dirasionalkan. Bisa saja ada hubungannya dengan lokasi Masjid Kona. Karena tempo dulu memang tempatnya orang-orang sakti,” pungkasnya.(htn)