Anggaran Infrastruktur Terus Bertambah dalam 4 Tahun

Avatar of PortalMadura.Com
Anggaran infrastruktur terus bertambah dalam 4 tahun
Ilustrasi. Foto udara proyek pembangunan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) di jalan Kalimalang, Jakarta, Indonesia, pada 21 Februari 2018. Usai kecelakaan kerja di proyek jalan tol Becakayu pada 20 Februari 2018 dini hari, pemerintah melakukan moratorium seluruh proyek jalan tol layang. (Eko Siswono Toyudho - Anadolu Agency)

PortalMadura.Com, – Pemerintah dalam 4 tahun fokus pada pembangunan infrastruktur sehingga dana pembangunan infrastruktur setiap tahunnya terus bertambah.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dalam konferensi pers 4 tahun Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla di Jakarta, Rabu, mengatakan pada tahun ini sebesar Rp410 triliun, jauh lebih besar dari tahun 2014 yang hanya Rp155 triliun.

Anggaran infrastruktur yang bertambah menurut Menteri Basuki, karena sejak 2015 Pemerintah mengalihkan belanja subsidi menjadi belanja produktif untuk pembangunan infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan.

“Fokus pada pembangunan infrastruktur juga telah mendongkrak peningkatan daya saing Nasional,” ungkap Menteri Basuki. dilaporkan Anadolu Agency, Rabu (24/10/2018).

Dia menyebut berdasarkan data World Economic Forum (WEF) tahun 2018, Indeks Daya Saing Global Indonesia berada pada peringkat 45 atau naik dua peringkat dari tahun 2017 yang berada di peringkat 47 dari 140 Negara.

“Kebutuhan Masyarakat akan ketersediaan infrastruktur masih sangat besar. Pemerintah menargetkan daya saing Indonesia bisa berada pada peringkat ke-40 tahun 2019,” imbuh Menteri Basuki.

Pada tahun depan, dia menambahkan bahwa fokus Pemerintah adalah pada pengembangan sumber daya manusia dengan tetap melanjutkan pembangunan infrastruktur.

Kementerian PUPR menurut Menteri Basuki, telah berhasil menyelesaikan pembangunan jalan Nasional sepanjang 3.432 km termasuk jalan di perbatasan Papua, Kalimantan, dan NTT.

Kemudian Menteri Basuki menambahkan kementeriannya telah membangun jalan tol baru sepanjang 941 km dengan target akhir 2019 mencapai 1.852 km. Selanjutnya, Pemerintah juga telah membangun jembatan bentang panjang dan jembatan gantung yang menghubungkan antar desa.

Dalam mendukung ketahanan air dan pangan, Menteri Basuki menyebutkan bahwa kementeriannya telah merampungkan pembangunan 8 bendungan dari target 65 bendungan antara lain Bendungan Paya Seunara dan Rajui di Aceh, Jatigede di Jabar, Bajulmati dan Nipah Jatim, Titab di Bali, Teritip di Balikpapan, Raknamo dan Tanju di NTB.

“Sementara itu, sisa bendungan lainnya akan selesai pembangunannya secara bertahap hingga 2023,” jelas dia.

Pembangunan 65 bendungan menurut Menteri Basuki, akan menambah layanan irigasi waduk sebanyak 160.000 hektare, kapasitas tampung 2,11 miliar m3, ketersediaan air baku sebanyak 3,02 m3/detik, dan menghasilkan potensi energi sebesar 145 MW.

Waduk menurut dia, juga berfungsi untuk mewujudkan ketahanan pangan. “Apapun yang dilakukan dalam pertanian tanpa air tidak akan terwujud. Karena itu kita bangun bendungan, embung, dan jaringan irigasi,” kata Menteri Basuki.

Tercatat sejak 2015 hingga 2018 Kementerian PUPR telah membangun jaringan irigasi baru seluas 860.015 hektare dan merehabilitasi 2.319.693 hektare.

Sementara embung yang selesai dibangun sebanyak 949 embung dari target 1.088 embung hingga tahun 2019 yang tersebar di seluruh Indonesia. (AA)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.