Apresiasi Peran Muslimat NU, Bupati Sumenep Titip Tiga Pesan

Avatar of PortalMadura.com
Kiri, Bupati Sumenep Achmad Fauzi didampingi istri Nia Kurnia Fauzi membungkuk dihadapan sepuh Muslimat NU Sumenep (Nor Fitriyah @portalmadura.com)
Kiri, Bupati Sumenep Achmad Fauzi didampingi istri Nia Kurnia Fauzi membungkuk dihadapan sepuh Muslimat NU Sumenep (Nor Fitriyah @portalmadura.com)

PortalMadura.Com, Achmad Fauzi mengapresiasi peran besar warga Muslimat NU di Kabupaten Sumenep, Madura.

Organisasi kemasyarakatan perempuan terbesar itu, dinilai sudah berbuat untuk Sumenep.

Maka, politisi PDI Perjuangan ini pun mengajak untuk bersama-sama pemerintah daerah demi kemajuan Sumenep dan mengatasi setiap masalah yang ada.

Hal tersebut disampaikan Bupati Sumenep Achmad Fauzi pada saat menghadiri acara Konferensi , di Gedung Korpri setempat, Rabu (29/6/2022).

Menurutnya, Sumenep yang mempunyai 126 pulau, berpenduduk lebih dari 1 juta jiwa dan tersebar di 330 desa, 4 kelurahan, 27 kecamatan, butuh sosok perempuan.

Untuk itu, pihaknya menitipkan tiga pesan. “Pertama, Muslimat NU harus melakukan transformasi gerakan yang mampu mengatasi persoalan dan problematika umat Islam di Sumenep,” katanya.

Para pegurus dan anggota, kata dia, harus lebih banyak bekerja nyata yang dimulai dari tingkatan desa. Sebab, hal terpenting adalah harus membangun dari desa.

Pesan ketiga, bahwa kedepannya, Muslimat NU harus tetap kuat dengan cara memperbaiki manajemen kelembagaan sambil lalu mengikuti perkembangan zaman, sehingga menjadi organisasi modern yang kuat.

Apresiasi Peran Muslimat NU, Bupati Sumenep Titip Tiga Pesan
Kanan, Wabup Sumenep Dewi Khalifah bersama Nia Kurnia Fauzi (Nor Fitriyah @portalmadura.com)

Ia mengatakan, jumlah perempuan di Sumenep lebih besar dari pada kaum laki-laki. Upaya pemberdayaan kaum perempuan dimanapun sudah menjadi isu strategis, termasuk di Sumenep.

“Jadi, Sumber Daya Manusia (SDM) perempuan itu sangat penting untuk mendongkrak indeks pembangunan manusia (IPM) di Sumenep,” katanya.

Maka, Muslimat NU harus hadir memberikan edukasi pada masyarakat. Salah satunya edukasi tentang pernikahan dini, kesehatan dan persoalan putus sekolah.

“Berikan edukasi agar anak-anak kita tidak melakukan pernikahan dini dan berhenti sekolah,” ucapnya.

Nikah dini dan rendahnya pemahaman terhadap kesehatan akan berpengaruh pada angka harapan hidup anak dan ibu. Jika ini yang terjadi, maka akan menambah persoalan.

“Persoalannya, banyak anak usia muda sudah meninggal, bayi meninggal, setelah dewasa menjadi stunting,” ungkap Fauzi.

Sudah waktunya, kata dia, Muslimat NU mengambil posisi dan berkolaborasi dengan pemerintah dalam usaha meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM)(*)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.