PortalMadura.Com, Singapura – ASEAN menjadi kawasan pertama di dunia yang memiliki kesepakatan perdagangan elektronik (e-commerce) setelah kesepakatan tersebut ditandatangani oleh 10 Negara anggotanya pada Senin, dalam rangkaian acara KTT ASEAN di Singapura.
Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Chan Chun Sing dalam sambutannya menyatakan kesepakatan tersebut akhirnya ditandatangani setelah melalui 9 ronde negosiasi yang dimulai pada Juni 2017.
Kesepakatan ASEAN tentang e-commerce ini memiliki tiga tujuan utama. Tujuan pertama dari kesepakatan ini jelas dia, adalah untuk memfasilitasi transaksi e-commerce lintas batas antar Negara-negara ASEAN.
“Kedua, untuk menciptakan lingkungan yang terpercaya dan saling percaya untuk menggunakan transaksi e-commerce di ASEAN,” ungkap Sing. dilaporkan Anadolu Agency, Senin (12/11/2018).
Tujuan ketiga adalah untuk memperdalam kerja sama di antara Negara-negara ASEAN untuk pengembangan dan intensivitas penggunaan e-commerce untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kawasan.
“Ini juga mendorong Negara-negara ASEAN untuk mempromosikan perdagangan paperless antara pelaku bisnis dan Pemerintah untuk menghasilkan transaksi yang lebih besar dan efisien,” lanjut Sing.
Dengan kesepakatan ini, Sing mengatakan pelaku usaha di ASEAN bisa mendapatkan akses dan pergerakan data lintas batas dengan lebih mudah serta tetap tunduk pada perlindungan data yang sesuai regulasi.
ASEAN imbuh dia, juga telah mengambil langkah aktif untuk mempromosikan perlindungan data konsumen dan personal yang lebih baik melalui penerapan resolusi perselisihan daring (online).
Kesepaktan ini menjadi krusial karena Sing menyebut ASEAN merupakan kawasan dengan perkembangan internet market yang paling cepat dengan pengguna internet mencapai 330 juta.
Pada 2025, dia memprediksi internet memiliki potensi ekonomi hingga USD200 miliar dolar atau tumbuh 4 kali lipat dari tahun 2017 yang hanya sebesar USD50 miliar. Sementara pertumbuhan e-commerce sendiri ungkap Sing, akan mencapai USD88 miliar pada 2025.
Penyebab tingginya potensi ekonomi dari internet ini jelas dia, didorong oleh para generasi muda yang paham digital. ASEAN juga sudah memiliki e-commerce Unicorns seperti Lazada dari Singapura dan Tokopedia dari Indonesia.
Sementara itu Menteri Perdagangan Indonesia Enggartiasto Lukita mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa dengan adanya kesepakatan ini menjadi peluang bagi produk-produk Indonesia untuk masuk ke pasar ASEAN melalui jalur e-commerce.
“Kita harus optimis dengan adanya kesepakatan ini. Kalau penuh ketakutan akan repot,” ungkap Enggartiasto.
Selain itu, hal terpenting dari kesepatakan ini menurut dia, adalah perdagangan antar Negara ASEAN bisa terus meningkat melalui e-commerce karena sektor perdagangan elektronik saat ini sudah menjadi keniscayaan. (AA)