PortalMadura.Com, Jakarta – Dalam ajang AOFOG Campus 3 di Jakarta, Asian PCOS Society resmi diluncurkan sebagai organisasi pertama yang fokus pada karakteristik PCOS di Asia. Organisasi ini didirikan oleh para ahli dari Indonesia, Jepang, Taiwan, India, dan Singapura untuk mengembangkan penelitian, panduan klinis, dan edukasi yang lebih sesuai dengan kondisi perempuan Asia. PCOS, yang mempengaruhi 8-13% perempuan di kawasan ini, memiliki dampak serius terhadap kesehatan reproduksi dan metabolik, sehingga diperlukan pendekatan yang lebih relevan dan berbasis bukti.
Organisasi ini lahir dari diskusi pada 76th JSOG Meeting 2024 dan kini telah memiliki puluhan anggota di berbagai negara. Prof. Dr. Budi Wiweko dari Indonesia terpilih sebagai presiden, didampingi oleh para pakar dari Jepang, Taiwan, India, dan Singapura yang berkontribusi dalam riset PCOS, teknologi reproduksi berbantu, serta hubungan antara PCOS dan faktor metabolik. Salah satu fokus utama organisasi ini adalah membangun registri data PCOS yang komprehensif untuk memahami tren epidemiologi dan efektivitas pengobatan bagi perempuan Asia.
Untuk mencapai misinya, Asian PCOS Society memiliki tiga divisi utama: Keanggotaan untuk menghubungkan para ahli dan memperkuat kolaborasi, Pendidikan untuk menyelenggarakan seminar dan pelatihan medis, serta Registri yang akan mengumpulkan data luas mengenai karakteristik PCOS di Asia. Dengan pendekatan ini, organisasi bertujuan meningkatkan kualitas diagnosis, pengobatan, dan pemahaman medis tentang PCOS.
Peluncuran ini menjadi langkah penting dalam penanganan PCOS yang lebih inklusif dan berbasis bukti bagi perempuan Asia. Dengan adanya kolaborasi lintas negara, diharapkan penelitian dan praktik klinis akan berkembang lebih pesat, memberikan solusi yang lebih efektif bagi perempuan yang hidup dengan PCOS di kawasan ini.