Bangun Desa Mandiri, Perkumpulan Pendidikan Singhasari Malang bersama Warga Ketupat

Avatar of PortalMadura.com
Bangun Desa Mandiri, Perkumpulan Pendidikan Singhasari Malang bersama Warga Ketupat
Pelatihan Pertanian dan Wirausaha (Ist)

PortalMadura.Com, Sumenep – Pemerintah Desa Ketupat, Kecamatan Raas, Kabupaten Sumenep, bekerja sama dengan Perkumpulan Pendidikan Singhasari Malang menggelar serangkaian pelatihan pemberdayaan masyarakat di Desa Ketupat, Senin hingga Selasa (15-14/11/2021).

Kegiatan yang diberi tema “Membangun Desa Mandiri dengan Pemberdayaan Potensi Alam dan Sumberdaya Manusia” itu mengusung dua agenda utama, yaitu pelatihan bidang pertanian dan pelatihan kewirausahaan.

Ketua Perkumpulan Pendidikan Singhasari Malang, Wadji menyampaikan, tujuan kedatangannya ke Pulau Raas murni untuk pengabdian terhadap masyarakat, terutama dalam bidang pendidikan dan pelatihan. Pada kesempatan itu dia juga turut memboyong tim dari berbagai latar belakang keahlian yang berbeda-beda.

“Ini merupakan perkumpulan non-profit, dimana kami tidak mencari keuntungan sedikit pun. Tujuan kami murni untuk pengabdian terhadap masyarakat,” ungkapnya saat memberikan sambutan di acara pelatihan bidang pertanian, Senin (15/11/2021).

Kemudian Dosen Universitas Kanjuruhan itu mengungkapkan, kekagumannya terhadap keindahan Pulau Raas. Namun dia menilai terdapat banyak potensi alam yang belum dikelola dengan baik. Hal tersebut yang mendorongnya untuk terjun memberikan berbagai kegiatan pendidikan dan pelatihan di pulau itu.

“Saya sudah tiga kali datang ke Pulau Raas ini. Saya sangat terkagum-kagum, bahkan baru menemukan tempat seindah ini. Betul-betul surga dunia. Tapi saya melihat potensi alam yang sangat berlimpah itu belum dikelola baik oleh masyarakat. Maka kami datang ke sini memberikan fasilitas untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada berupa pendidikan dan pelatihan,” tambahnya.

Sekretaris Desa Ketupat, Busairi sangat menyambut baik niat dari Perkumpulan Pendidikan Singhasari itu. Dia menyampaikan rasa terimakasih atas kegiatan-kegiatan pengabdian yang telah dilakukan oleh perkumpulan dari Malang tersebut.

“Saya mewakili masyarakat Desa Ketupat mengucapkan terimakasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada bapak-bapak (dari Perkumpulan Pendidikan Singhasari) karena sudah begitu perhatiannya kepada kami,” ucapnya.

Dia mengatakan bahwa masyarakat Desa Ketupat harus memanfaatkan momentum pelatihan-pelatihan yang diadakan perkumpulan tersebut. Terlebih serangkaian kegiatan yang digelar itu dipandu oleh para ahli yang sudah berpengalaman.

Acara pelatihan bidang pertanian diselenggarakan di Balai Desa Ketupat, Senin (15/11) malam. Dihadiri oleh 30 petani yang berasal dari berbagai Dusun. Terlihat antusiasme masyarakat yang sangat tinggi saat mengikuti pelatihan tersebut.

Hamid Ahmad, narasumber pada pelatihan pertanian itu mengawali pembicaraannya dengan menggugah hati masyarakat agar mencintai lingkungannya. Dia menyayangkan kebiasaan petani yang bergantung pada pupuk kimia.

“Saya ingin membuka hati hapak-bapak agar lebih peduli lagi terhadap lingkungan kita. Kebiasaan yang selalu menggunakan pupuk kimia sangat merugikan karena itu merusak tanah. Sehingga akan menurunkan kuantitas produksi pertanian bapak-bapak, bukan menguntungkan,” tegasnya.

Pria yang pernah menjadi dosen pertanian Universitas Jember tersebut mengajak petani yang hadir saat itu agar beralih kepada pupuk organik. Dia menyebut pupuk organik justru lebih menguntungkan. Selain ramah lingkungan, pupuk itu juga akan lebih menyuburkan tanah sehingga akan meningkatkan jumlah produksi.

“Tanah menjadi lebih subur, hasil panen akan lebih melimpah,” pungkas Ir. Hamid Ahmad.

Pelatihan bidang pertanian tersebut mendapatkan apresiasi dari Ustaz Abidin, tokoh agama yang juga gemar bertani. Dalam sesi tanya jawab dia membenarkan apa yang telah disampaikan oleh pemateri.

“Saya sepakat dengan yang disampaikan Ir. Hamid, sebelum kami menggunakan pupuk kimia jumlah produksi sangat berlimpah. Namun setelah menggunakan pupuk itu, dari waktu ke waktu produksi terus menurun,” jelasnya.

Pada hari selanjutnya (Selasa, 6/11/2021), Perkumpulan Pendidikan Singhasari menggelar pelatihan kewirausahaan roti kepada masyarakat Desa Ketupat. Pelatihan itu diharapkan dapat membuka peluang usaha baru mengingat belum ada yang memulai usaha roti di Pulau Raas.

“Kami melihat di Pulau Raas ini belum ada yang menjual roti siap saji. Ini akan menjadi usaha baru. Keuntungan dari usaha roti ini sangat bagus. Kedepannya diharapkan ada orang sini yang memulai usaha roti sehingga akan membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat di sini,” ujar Muhammad Kamal, pengusaha roti yang menjadi pengajar dalam Pelatihan Kewirausahaan Roti, Selasa (16/11/2021).

Kerjasama antara Perkumpulan Pendidikan Singhasari dan Pemerintah Desa Ketupat dalam bidang pendidikan dan pelatihan semacam itu akan terus dilaksanakan. Kedepannya pelatihan bidang pertanian dan kewirausahaan roti yang telah digelar tersebut akan terus dibimbing oleh para pengajar. Selain itu akan diadakan pelatihan-pelatihan lain sesuai dengan potensi yang ada.(*)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.