PortalMadura.Com, Sumenep – Hujan deras yang melanda wilayah kota Sumenep, Madura, Jawa Timur dan membuat sejumlah jalanan kota terganggu dan rumah-rumah warga tergenang banjir membuat anggota DPRD Sumenep, Dwita Andriani ikut angkat bicara.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengungkapkan, banjir sudah terjadi sejak dua tahun terakhir, maka perlu ada keseriusan pemerintah daerah untuk mencari solusi. Jika dibiarkan, maka Sumenep akan mempunyai ‘ikon baru’ yakni sebagai kota Banjir. (baca : Hingga Malam Ini, Banjir Masih Mengenangi Perum Asabri)
“Jangan menunggu ada korban seperti kota-kota lain, tapi harus cepat diatasi oleh pemerintah daerah,” tegas Ita sapaan akrab Dwita Andriani, Minggu malam (1/2/2015).
Menurut Wakil Ketua Komisi C DPRD Sumenep ini, lama atau sebentar, genangan air di jalan raya sudah mengganggu dan meresahkan warga. Apalagi, rumah-rumah warga sudah kemasukan banjir. “Ini emergensi, pemerintah daerah harus bergerak cepat untuk mengatasi,” kembali menegaskan.
Ia menjelaskan, banjir yang diakibatkan karena hujan deras bisa karena saluran irigasi mampet dan minimnya daerah resapan akibat pembangunan yang tidak tertata dengan baik. (baca : Inilah Foto-Foto Banjir Yang Melanda Kota Sumenep)
“Imbasnya sudah jelas, terhentinya aktivitas ekonomi, dan resiko kerugian terutama saat hari aktif, serta resiko kesehatan bagi warga,” terangnya. (baca : Hujan 2 Jam, Sumenep Dikepung Banjir)
Solusi yang harus dilakukan yakni pengelolaan tata ruang (daerah resapan) dan pengelolaan irigasi atau adanya daya tampung air hujan. “Ini yang kadang-kadang kurang disadari oleh pemerintah daerah,” pungkasnya.(Hartono)