Bank Dunia: Ekonomi Global 2019 Tumbuh Melambat

Avatar of PortalMadura.com
Bank Dunia Ekonomi global 2019 tumbuh melambat
Ilustrasi. (Foto file - Anadolu Agency)

PortalMadura.Com, memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada 2019 lebih lamban dari 2018.

Dalam laporan yang dikeluarkan pada Rabu, Bank Dunia menyebut ekonomi global Tahun ini tumbuh 2,9 persen.

Pertumbuhan ini lebih lamban dari 2018 yang tumbuh 3 persen.

Laporan Bank Dunia menyebut pertumbuhan ekonomi akan terus melamban pada 2020 dan 2021 menjadi 2,8 persen.

“Laju ekonomi global pada 2018 seperti kendur dan menghilang sepanjang Tahun lalu dan akan semakin bergejolak pada setahun ke depan,” ungkap laporan tersebut. dilaporkan Anadolu Agency, Rabu (9/1/2019).

Perlambatan pertumbuhan ekonomi tersebut menurut dia, karena melambatnya perdagangan global akibat ketegangan perdagangan dan Negara-negara maju mulai menghapuskan kebijakan moneter yang akomodatif.

Pertumbuhan ekonomi global yang berasal dari pemulihan dalam aktivitas perdagangan dan manufaktur berdasarkan laporan tersebut, seakan kehilangan tenaga dengan adanya ketegangan dalam perdagangan.

“Meskipun negosiasi sedang berlangsung, ketegangan perdagangan di antara ekonomi utama tetap meningkat,” jelas Bank Dunia.

Laporan tersebut juga menyebut ketegangan perdagangan dikombinasikan dengan kekhawatiran tentang prospek pertumbuhan ekonomi yang melunak, telah membebani sentimen investor sehingga berkontribusi pada penurunan harga ekuitas global.

Biaya pinjaman untuk pasar Negara berkembang dan ekonomi berkembang ungkap laporan tersebut, telah meningkat. Sebagian besar Bank Sentral Negara maju terus menarik kebijakan yang akomodatif.

Penguatan dolar AS, meningkatnya volatilitas pasar keuangan, serta meningkatnya premi risiko menurut Bank Dunia, telah mengintensifkan aliran modal keluar dan menekan mata uang di beberapa Negara dengan ekonomi berkembang.

“Beberapa Negara rentan mengalami tekanan keuangan yang substansial. Harga energi fluktuatif, terutama karena faktor pasokan sehingga harga menurun tajam,” ujar laporan tersebut.

Harga komoditas lain terutama logam menurut Bank Dunia, juga melemah sehingga menjadi tantangan baru bagi eksportir komoditas.

Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi AS akan melambat dari 2,9 persen pada 2018 menjadi 2,5 persen pada Tahun ini. Begitupun dengan ekonomi China yang juga akan melambat dari 6,5 persen pada 2018 menjadi 6,2 persen pada Tahun ini.

Pertumbuhan pada Negara-negara berkembang menurut laporan tersebut, diproyeksikan tumbuh 4,2 persen pada 2019 atau 0,3 persen lebih lamban dari proyeksi sebelumnya.

Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang merupakan salah satu Negara berkembang pada Tahun 2019 sebesar 5,2 persen sama dengan pertumbuhan pada 2018 dan akan menguat menjadi 5,3 persen pada 2020 dan 2021.

Kemudian pertumbuhan ekonomi pada Negara berkembang lainnya seperti Turki diproyeksikan terkoreksi dalam pada 2019 menjadi 1,6 persen dari pertumbuhan pada 2018 sebesar 3,5 persen. Kemudian pertumbuhan ekonomi Turki pada 2020 akan menguat menjadi 3 persen dan 4,2 persen pada 2021.

Untuk pertumbuhan ekonomi pada Negara maju, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhannya sebesar 2 persen pada 2019 dan melambat pada 2020 menjadi 1,6 persen dan 1,5 persen pada 2021. (AA)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.