Bantuan PKH di Pamekasan Diduga Disunat

Avatar of PortalMadura.com
Bantuan PKH di Pamekasan Diduga Disunat
Ilustrasi

PortalMadura.Com, – Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, diduga kuat tidak diterima utuh oleh keluarga penerima manfaat. Sebab, di beberapa desa atau dusun ada yang dipotong oleh pendamping desa setempat.

Salah satunya terjadi di Dusun Bajur, Desa Potoan Daja, Kecamatan Palengaan. Di daerah ini, warga yang menerima bantuan dari Kementerian Sosial tersebut tidak menerima dana bantuan sesuai ketentuan yang ada.

Modusnya, warga diminta untuk mengumpulkan kartu ATM sebelum pencairan, dengan alasan agar dana segera cair. Setelah bantuan tersebut cair, nominal yang diberikan kepada penerima bantuan ternyata tidak utuh.

“Alasannya karena harus disisakan dalam ATM sebesar Rp 50 ribu, setelah dicek ke ATM oleh penerima tidak ada saldonya. Ketika ada warga yang mengambil sendiri langsung dimarahi oleh pendampingnya dan bilang tidak mau bertanggungjawab kalau terjadi apa-apa,” jelas salah satu keluarga penerima bantuan PKH inisial K kepada PortalMadura.Com, Jumat (9/11/2018).

Pria yang enggan disebutkan nama itu menceritakan lebih lanjut bahwa pada pencairan awal warga penerima bantuan memang diajak langsung oleh Kepala Dusun ke Kantor Pos Kecamatan Palengaan untuk mengambil bantuannya.

“Tapi selanjutnya warga diminta mengumpulkan ATM, ini sudah berlangsung lama, tapi tidak ada yang protes karena warga mengaku takut tidak menerima bantuan lagi,” tandasnya.

Dia tidak menampik jika di beberapa dusun lain di desanya warga penerima manfaat bisa mengambil secara mandiri bantuan tersebut. Tetapi di daerahnya ATM penerima harus dikumpulkan dan uang yang diterima diambil di rumah kepala dusun.

“Nah, ketika ambil uang di pamong (kepala dusun, red) warga diminta uang lagi sebagai uang terima kasih dan nominalnya seikhlasnya. Tapi masyarakat memberikan uang (terima kasih, red) itu minimal Rp 75 ribu,” jelasnya.

Dikonfirmasi via telepon, Koordinator Kabupaten Pendamping PKH Kabupaten Pamekasan, Hanafi mengatakan, penerima bantuan PKH bisa mengambil kapan saja ketika bantuan sudah cair. Bagi warga yang tidak tahu mengoperasikan fasilitas ATM, biasanya didatangkan agen untuk diambil di rumah ketua kelompok.

“Jadi warga itu datang sendiri dan dipencet sendiri PIN-nya berapa, tidak dikoordinir. Informasinya begitu setelah saya cek langsung ke pendampingnya,” jawabnya.

Namun demikian, pihaknya belum bisa memastikan apakah informasi itu benar atau tidak. Tetapi pihaknya akan turun langsung untuk kroscek kebenaran informasi tersebut. (Marzukiy/Putri)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.