Bantuan Sarpras Produksi Garam Tak Pasti, Diskan Sampang Tunggu Pemprov Jatim

Avatar of PortalMadura.com
Bantuan-Sarpras-Produksi-Garam-Tak-Pasti,-Diskan-Sampang-Tunggu-Pemprov-Jatim
Warga yang melihat produksi garam (Rafi @portalmadura.com)

PortalMadura.Com, Sampang – Realisasi program bantuan sarana dan prasarana (Sarpras) peningkatan produksi kualitas garam dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur, belum ada kepastian.

Kabid Perikanan dan Budidaya, Dinas Perikanan (Diskan) , Moh. Mahfud menyampaikan, bantuan Sarpras untuk mendukung peningkatan produksi kualitas garam masih menunggu dari Pemprov Jawa Timur.

“Anggaran banyak yang dirombak. Makanya, kami masih menunggu informasi dari provinsi,” ujarnya, Kamis (26/8/2021).

Menurutnya, pemicu yang menjadi kendala terhadap realisasi bantuan Sarpras dari Provinsi Jawa Timur, kemungkinan besar karena dampak pandemi virus corona (Covid-19).

Mahfud menyebutkan, bantuan Sarpras untuk peningkatan produksi kualitas garam diberikan setiap tahun dari Pemprov Jatim.

Penerima Sarpras, mencapai dua sampai empat kelompok nelayan. Namun, jumlah penerima semakin minim dan satu kelompok yang mendapatkan bantuan tahun lalu.

Proses realisasi Sarpras, pihaknya mengaku hanya sebagai fasilitator dan mendampingi. Sedangkan bantuan, akan turun dan diterima langsung oleh kelompok penerima dari Pemprov Jatim.

“Biasanya berupa barang, yakni geomembran, argo, kincir, pompa air, dan bentuk bantuan yang lain,” ungkapnya.

Bantuan itu, lanjut Mahfud, bertujuan guna membantu seluruh petani supaya hasil produksi garam lokal di wilayah Sampang semakin berkualitas tinggi.

“Bahkan, kami hanya mendapat bantuan Sarpras berupa geomembran pada tahun lalu,” jelasanya.

“Sejak tahun lalu, bantuan Sarpras yang diberikan Pemprov Jatim berkurang, dan tahun ini, masih belum ada kepastian,” pungkasnya.(*)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.