PortalMadura.Com, Sumenep – Rencana pembangunan Sport Centre Sumenep, Jawa Timur, terus menjadi harapan semua pihak di ujung timur pulau Madura.
Pembangunan Sport Centre Sumenep ini merupakan janji Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) pada masa periode pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Janji pembangunan Sport Centre Sumenep ini bersyarat. “Syaratnya tanah disediakan dan sudah diuruk. Itu sudah semuanya,” terang Kepala Disparbudpora Sumenep, Carto, Jumat (1/11/2019).
Rencana pembangunan Sport Centre Sumenep ini di atas lahan seluas 7,5 hektare di Desa Gunggung, Kecamatan Batuan. Dan 5 hektare di antaranya sudah diuruk.
Pemerintah daerah Kabupaten Sumenep sudah menghabiskan anggaran Rp 5 miliar untuk biaya pengurukan.
Carto mengaku hanya meneruskan kebijakan yang dijanjikan pemerintah pusat tersebut. “Kita tidak tahu apakah janji itu sudah masuk APBN atau gak. Kita tidak tahu,” ujarnya.
Dirinya yang ditugaskan untuk ‘mengunduh’ anggaran dari pusat tersebut sudah beberapa kali datang ke Jakarta. “Ya, saya tanyak, besaran bantuannya berapa?,” ucapnya.
Jawaban yang ia dapat dari sekretaris menteri juga membingungkan. “Ya saya undang nanti, begitu,” ujarnya menirukan pihak sekretaris menteri kala itu.
Carto tidak putus asa. Berselang beberapa lama Ia pun kembali ke Jakarta. “Jawabannya, pekerjaannya harus bisa selesai akhir tahun,” katanya.
Pihaknya menyatakan tidak sanggup karena waktu sudah mepet. “Itupun kita belum diberitahu besar anggarannya berapa?,” jelasnya.
Carto mengusulkan agar pembangunan Sport Centre Sumenep dilakukan secara multi-years (tahun jamak).
“Jawabannya, oke bisa multi-years, tapi beliau juga tidak memastikan besaran anggarannya berapa?,” ucapnya.
Di tengah ketidakpastian pembangunan Sport Centre Sumenep tersebut, pihaknya akhirnya melaporkan kepada bapak Bupati Sumenep, A Busyro Karim.
“Baru ada info terakhir, bahwa data anggarannya kembali ke Kementerian PU. Lalu, kita rapatkan dan laporan itu kita kembalikan ke PU,” urainya.
Usaha Carto tidak cukup di sini. Ia terus melakukan komunikasi dengan pihak Kementerian Pariwisata meski akhirnya juga tidak mendapat jawaban yang pasti.
“Sekarang menterinya sudah diganti. Semuanya diganti (rolling). Saya pastikan kalau di tahun 2019 ini kita sulit,” tandasnya.
Pihaknya berharap, mudah-mudahan pada tahun anggaran 2020 atau periode kedua kepemimpinan Presiden Jokowi pembangunan Sport Centre Sumenep dapat terealisasi yang saat ini kondisinya terkesan mangkrak.
“Kita kan patuh sama pusat. Masak anak yang patuh tidak diperhatikan,” katanya.
Kondisi Stadion Ahmad Yani yang dimiliki Sumenep saat ini diakui tidak layak untuk pertandingan Internasional.
“Kalau yang baru itu, sangat layak kalau sudah dibangun,” sebutnya.
Rencananya, pembangunan Sport Centre Sumenep ini bertaraf Internasional, di samping lapangan akan ada balai pemuda dan kolam renang.(*)
**) Ikuti berita terbaru PortalMadura.com di WhatsApp, Telegram Google News klik Link Ini dan jangan lupa Follow