PortalMadura.Com, Pamekasan- Tradisi lebaran ketupat di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur mungkin saja berbeda dengan daerah lain.
Di daerah ini perayaan ketupat dikemas dengan hal-hal berbau agama. Yakni dengan membaca surat Yasin dan tahlil bersama di masjid setempat.
Setiap lebaran ketupat, warga berkumpul di masjid atau musalla, kemudian membaca surat Yasin dan tahlil bersama dikhususkan kepada sesepuh jemaah yang sudah meninggal dunia.
Setelah ritual keagamaan itu selesai, jemaah disuguhi berbagai jenis makanan sebelum akhirnya pulang.
Layaknya lebaran Idul Fitri, warga di daerah tersebut silaturrahmi kepada sanak famili melanjutkan sisa silaturrahmi yang sebelumnya belum selesai. Seperti halnya yang terjadi di Desa Larangan Badung Kecamatan Palengaan, Pamekasan.
“Kalau lebaran ketupat di sini seperti lebaran Idul Fitri, saling silaturrahmi. Baca Yasin dan tahlil bersama,” kata salah satu pemuda di desa tersebut, Zainol Abidin, Rabu (11/6/2019).
Dia mengungkapkan, tradisi tersebut perlu dipertahankan karena mengandung nilai-nilai positif. Apalagi, di daerah-daerah lain di Madura sebagian besar sudah tidak mempertahankan ritual keagamaan, lebih memilih refereshing ke tempat-tempat wisata.
“Saya berharap hal hal seperti ini terus dipertahankan, ” pungkasnya.(*)