PortalMadura.Com, Sumenep – Aktivis mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sumenep, Madura, Jatim, mengaku kecewa saat mendatangi Mapolres Sumenep, Rabu (16/3/2022).
Mereka hendak melakukan audensi dengan Kapolres Sumenep AKBP Rahman Wijaya sehubungan dengan tewasnya seorang pria yang ditembak tim Resmob Polres Sumenep, pada Minggu (13/3/2022) sore.
BEM Sumenep itu ditemui Wakapolres Sumenep Kompol Palma Fitria dan sejumlah pejabat lainnya di lingkungan Polres Sumenep. “Kami kecewa hanya ditemui Kasi Humas, Kasi Propam dan Wakapolres,” terang Aliansi BEM Sumenep Nur Hayat.
Pihaknya ingin bertemu langsung dengan Kapolres Sumenep AKBP Rahman Wijaya selaku pimpinan tertinggi di Mapolres Sumenep. BEM Sumenep, kata dia, jauh-jauh sebelumnya telah melayangkan surat pemberitahuan audiensi.
“Katanya ada acara. Kan sebelumnya sudah ada pemberitahuan seharusnya para pihak polres mengondisikan ini untuk dapat bertemu langsung dengan pimpinan,” ujarnya.
Aliansi BEM Sumenep menilai Kapolres Sumenep AKBP Rahman Wijaya telah gagal dalam memimpin di wilayah hukum Sumenep.
Menurutnya, tragedi penembakan yang dilakukan tim Resmob Polres Sumenep terhadap seorang pria yang disebut-sebut terduga begal diduga melanggar Standar Operasional Prosedur (SOP) dan HAM.
“Setiap orang berhak untuk hidup, dan mempertahankan hidup dan meningkatkan taraf kehidupannya. Setiap orang berhak hidup tenteram, aman, damai, bahagia, sejahtera lahir dan batin. Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat,” tandasnya.
Sementara Kasi Humas Polres Sumenep AKP Widiarti S menyampaikan, Kapolres Sumenep AKBP Rahman Wijaya sedang menghadiri kegiatan percepatan vaksinasi yang tidak bisa ditinggalkan. “Makanya ditemui Wakapolres,” katanya.(*)
Tonton Juga :