PortalMadura.Com – Puasa merupakan rukun Islam yang wajib dikerjakan oleh seluruh umat muslim di bulan Ramadan. Tidak hanya dijalani oleh orang dewasa, puasa juga perlu diajarkan pada anak-anak yang masih belum balig.
Namun, masih ada sebagian orang tua yang sering mempertanyakan kapan waktu yang tepat untuk mengajarkan anak berpuasa. Lantas, sebenarnya di usia berapa anak perlu diajarkan untuk berpuasa?.
Menurut seorang Psikolog, Elisa K Dewi, MSi, anak sudah bisa dijelaskan mengenai puasa dan tata caranya sejak mereka berusia empat tahun.
“Anak akan memasuki fase-fase di mana otak mereka akan siap menerima segala informasi dari luar dan siap memahami informasi tersebut. Dan waktu yang tepat untuk mengajarkan anak berpuasa adalah saat mereka berusia 4 tahun,” ungkapnya.
Di usia empat tahun tersebut, Anda bisa mengajarkan anak tentang cara berpuasa yang baik dan benar. Bebaskan anak untuk berpuasa sesuai dengan keinginan jumlah waktu yang mereka inginkan. Meskipun hanya satu sampai dua jam, tapi jika hal ini terus dibiasakan maka anak pun nantinya akan terbiasa untuk berpuasa ketika sudah besar.
Manfaatnya jika sejak dini seorang anak sudah diberikan pengetahuan mengenai puasa, maka ketika besar orang tua sudah tidak perlu repot lagi untuk mengajarkan anak berpuasa.
Elisa juga mengatakan, jika anak dengan sendirinya sudah ingin berpuasa, maka tidak ada salahnya membiarkannya untuk berpuasa selama bulan Ramadan.
“Anak yang melihat orang tuanya atau teman-temannya berpuasa pasti akan menimbulkan keinginan mereka untuk ikut berpuasa meskipun mereka masih berusia empat atau lima tahun. Jika sudah ada kemauan maka untuk mengajari anak tentang puasa lebih mudah dibandingkan dengan anak-anak yang sulit untuk diajak berpuasa,” tuturnya.
Selain itu, semakin beranjak dewasa, anak sudah bisa diajarkan untuk puasa sehari penuh. Umur tujuh tahun adalah waktu yang tepat untuk mengajarkan anak puasa sehari penuh.
“Saat anak menginjak usia tujuh tahun, maka anak sudah bisa diajarkan untuk berpuasa full. Di usia ini, anak sudah bisa memahami dengan jelas manfaat puasa dan pahala apa yang didapatkan jika seseorang berpuasa,” jelasnya.
Bahkan, anak akan mudah memahami jika puasa adalah hal yang bermanfaat dan menjadi sebuah kewajiban bagi mereka. Hal ini pun perlu didukung dengan pengetahuan yang diberikan orang tua kepada anak mereka tentang makna puasa.
Tidak hanya itu saja, orang tua juga perlu memberikan edukasi rohani mengenai puasa untuk membuat anak terstimulasi mengenai kewajiban seorang muslim untuk berpuasa. Akan tetapi, orang tua tidak boleh memaksa anak untuk berpuasa karena anak malah akan berpikir kalau puasa adalah hal yang menakutkan.
Elisa juga mengimbau, agar para orang tua mampu membujuk anak mereka untuk berpuasa dengan cara-cara yang kreatif. Elisa mengungkapkan, jika cara yang tepat untuk merayu anak agar mau berpuasa adalah dengan memberikan pilihan menu berbuka dan sahur kesukaan mereka. Biarkan anak memilih menu kesukaan mereka sendiri agar puasa terasa lebih menyenangkan. (kumparan.com/Salimah)