Benarkah Lakukan Salat Arbain Bisa Terbebas dari Api Neraka?

Avatar of PortalMadura.com
Benarkah Lakukan Salat Arbain Bisa Terbebas dari Api Neraka
Ilustrasi (haji.Okezone.com)

PortalMadura.Com – Pernahkah Anda mendengar atau melaksanakan ?. Di kalangan masyarakat Indonesia yang melakukan ibadah haji, salat ini cukup dikenal. Karena, pelaksanaannya dilakukan di Madinah.

Apa itu arbain?. Makna “arba'in” atau “arba'un” yaitu melakukan salat empat puluh waktu tanpa terputus dengan cara berjemaah di masjid Nabawi dan yang melaksanakannya tidak boleh tertinggal saat takbiratul ihram.

Untuk mengetahui lebih jelasnya, mari simak penjelasan berikut ini:

Dilansir PortalMadura.Com, Selasa (20/8/2019) dari laman Okezone.com, Dai Muda Nahdatul Ulama, Ustaz M. Najmi Fathoni menyampaikan tetang salat arbain, menurutnya;

“Melaksanakan salat empat puluh waktu di Madinah. Sekitar delapan hari totalnya. Tata cara salatnya sama seperti biasa, tapi tidak tertinggal takbiratur ihram. Berjemaah di Masjid Nabawi selama empat puluh waktu,” ujarnya.

Pelaksanaan salat ini bisa dilakukan sebelum ibadah haji atau pun juga setelahnya.

“Kalau yang barangkat lebih awal arbain dulu baru haji, kalau yang berangkat akhir, berarti haji dulu baru arbain,” lanjutnya.

Tidak hanya bernilai melaksanakan ibadah, ada keutamaan yang bisa didapat jika Anda melakukan salat ini. Menurutnya, keutamaan dari salat arbain akan dibebaskan dari api neraka.

Versi hadisnya yang lemah, tapi keutamaannya sangat banyak. Adapun hadisnya antara lain;

مَنْ صَلَّى فِي مَسْجِدِي أَرْبَعِينَ صَلاةً، لاَ يَفُوتُهُ صَلاةٌ، كُتِبَتْ لَهُ بَرَاءَةٌ مِنَ النَّارِ، وَنَجَاةٌ مِنَ الْعَذَابِ، وَبَرِئَ مِنَ النِّفَاقِ

“Barang siapa salat di masjidku empat puluh salat tanpa ketinggalan sekalipun, dicatatkan baginya kebebasan dari neraka, keselamatan dari siksaan dan ia bebas dari kemunafikan” (HR. Ahmad).

Ustaz M. Najmi Fathoni mengatakan, terdapat hadis lain mengenai salat arbain yang lebih sahih, akan tetapi berbeda dengan sebelumnya. Hadis tersebut dari Anas bin Malik, Rasulullah bersabda,

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ صَلَّى لِلَّهِ أَرْبَعِينَ يَوْمًا فِي جَمَاعَةٍ يُدْرِكُ التَّكْبِيرَةَ الأُولَى كُتِبَ لَهُ بَرَاءَتَانِ: بَرَاءَةٌ مِنَ النَّارِ، وَبَرَاءَةٌ مِنَ النِّفَاقِ.

“Barang siapa yang salat karena Allah empat puluh hari secara berjemaah tanpa ketinggalan takbir yang pertama, dicatatkan baginya dua kebebasan; kebebasan dari neraka dan kebebasan dari kemunafikan” (HR ar-Tirmidzi no. 241).

Baca Juga : Simpan Sabu di Kopiah Hitam, Warga Lenteng Sumenep Diringkus Polisi

“Saya sendiri lebih setuju dengan hadis yang kedua, karena banyak orang yang menganut hadis sebelumnya lalu kejar-kejaran selama delapan hari. Setelah itu, udah enggak datang lagi, enggak salat di masjid lagi,” ucapnya.

Lebih lanjut ia menuturkan,

“Sebenarnya tahap ini adalah latihan rutinitas untuk merutinkan salat jemaah di masjid. Bukan seperti orang yang habis lari ngejar target, terus kalau sudah dapet target, sudah gitu,” ungkapnya.

Intinya, melakukan salat arbain sebenarnya terdapat hikmah di baliknya, di mana lebih mengedepankan bagaimana umat Muslim bisa melaksanakan salat tepat waktu dan salat berjemaah di masjid. Pesan ini tidak lain juga agar membiasakan ibadah secara istikamah.

Demikian penjelasan mengenai salat arbain, semoga bermanfaat. Wallahu A'lam.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.