PortalMadura.Com, Sumenep – BPBD Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengingatkan empat hal diawal pergantian musim dari kemarau ke penghujan.
“Empat hal ini perlu dilakukan untuk menekan terjadinya bencana,” terang Kepala BPBD Sumenep, ABD. Rahman Riadi pada PortalMadura.Com, Senin (2/11/2020).
Empat hal tersebut meliputi, tidak membuang sampah sembarangan agar tidak terjadi genangan atau banjir saat intensitas hujan tinggi.
“Sampah akan mengganggu gorong-gorong atau drainase,” katanya.
Pihaknya juga meminta kesadaran warga melakukan reboisasi diperbukitan, sehingga mengurangi ancaman longsor. “Yang perlu kesadaran bersama juga perlu membuat lubang resapan biopori mandiri,” terangnya.
Biopori, kata dia, perlu dibuat di setiap rumah. Manfaatnya, air hujan tidak langsung ke sungai karena ada proses penyerapan. “Ini juga untuk menghindari banjir,” ujarnya.
Selain itu, masyarakat harus menjaga kesehatan. Pergantian musim selalu dihantui dengan Demam Berdarah Dengue. “Maka, kebersihan perlu dijaga,” ucapnya.
Ancaman Bencana Alam
Pada pergantian musim, sejumlah lokasi di Sumenep juga dihantui dengan angin puting beliung.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep, wilayah yang sering dilanda puting beliung, di antaranya, Desa Kertasada dan Marengan Laok serta sejumlah lokasi lain.
“Mudah-mudan angin tidak besar yang mengakibatkan kerugian pada masyarakat,” kata Rahman.
Pihaknya mengimbau agar masyarakat tetap waspada dengan segala ancaman bencana diluar kemampuan manusia. “Harapan kami, semoga tidak ada bencana,” pungkasnya.(*)