Beruntusan di jidat adalah masalah kulit yang sering dialami oleh banyak orang. Masalah ini dapat mempengaruhi penampilan seseorang dan menurunkan kepercayaan diri. Sebagian besar orang mungkin berpikir bahwa beruntusan di jidat sama dengan jerawat, namun sebenarnya keduanya memiliki perbedaan. Jerawat biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri dan muncul sebagai benjolan merah dan nyeri pada kulit, sedangkan beruntusan di jidat lebih kecil dan berwarna putih atau kuning.
Meskipun tidak berbahaya, beruntusan di jidat bisa sangat menjengkelkan dan membuat tidak percaya diri. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui penyebab dan cara mengatasinya. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang penyebab beruntusan di jidat dan cara mengatasinya.
Apa itu Beruntusan di Jidat?
Beruntusan di jidat atau yang juga dikenal dengan nama “whiteheads” dan “blackheads” merupakan masalah kulit yang umum terjadi pada banyak orang, terutama pada remaja dan orang dewasa muda. Beruntusan di jidat dapat membuat kulit wajah terlihat kusam, tidak sehat, dan kurang menarik.
Komedo adalah jenis beruntusan di jidat yang paling umum terjadi. Komedo terbentuk ketika pori-pori kulit tersumbat oleh sel-sel kulit mati, minyak, dan kotoran. Ada dua jenis komedo, yaitu komedo terbuka dan komedo tertutup.
Komedo terbuka atau blackheads terjadi ketika pori-pori kulit tersumbat tetapi masih terbuka sehingga udara dapat masuk. Udara yang masuk mengoksidasi minyak dan sel kulit mati yang tersumbat, sehingga menghasilkan warna hitam pada permukaan kulit.
Sementara itu, komedo tertutup atau whiteheads terjadi ketika pori-pori kulit tersumbat tetapi ditutup rapat sehingga tidak ada udara yang masuk. Komedo ini tampak seperti benjolan kecil di bawah kulit dan biasanya berwarna putih atau warna kulit normal.
Penyebab terjadinya komedo meliputi produksi minyak berlebih di kulit, penumpukan sel-sel kulit mati di dalam pori-pori, reaksi alergi terhadap kosmetik atau bahan kimia tertentu, serta faktor genetik. Sebagian besar kasus komedo dapat diatasi dengan perawatan kulit yang tepat dan penggunaan produk kosmetik yang sesuai dengan jenis kulit.
Penting untuk menjaga kebersihan kulit wajah dengan membersihkannya secara teratur, serta melakukan eksfoliasi untuk mengangkat sel-sel kulit mati yang menumpuk di pori-pori kulit. Selain itu, penggunaan produk kosmetik yang non-komedogenik atau tidak menyumbat pori-pori juga disarankan untuk mencegah terjadinya komedo. Terakhir, gaya hidup sehat seperti konsumsi makanan bergizi dan cukup minum air putih juga dapat membantu menjaga kesehatan kulit dan mencegah timbulnya beruntusan di jidat
Penyebab Beruntusan di Jidat
1. Produksi minyak berlebih di kulit
Produksi minyak berlebih di kulit dapat menjadi penyebab utama timbulnya beruntusan di jidat. Kelenjar sebasea memang bertanggung jawab untuk memproduksi minyak alami yang dibutuhkan oleh kulit untuk menjaga kelembaban dan kesehatannya. Namun, jika produksinya berlebihan, maka pori-pori akan tersumbat dan menyebabkan munculnya jerawat atau komedo di jidat.
Selain itu, faktor-faktor lain seperti ketidakseimbangan hormon, pola makan yang tidak sehat, stres, dan penggunaan kosmetik yang tidak cocok juga dapat memicu timbulnya beruntusan di jidat. Oleh karena itu, selain menjaga kebersihan kulit dengan mencuci wajah secara teratur, menghindari faktor pemicu tersebut juga dapat membantu mengurangi risiko timbulnya beruntusan di jidat.
2. Penumpukan sel kulit mati di pori-pori
Sel kulit mati adalah sel-sel yang sudah mati dari lapisan terluar kulit. Pada dasarnya, sel-sel ini harus terkelupas secara alami dari lapisan kulit, sehingga digantikan oleh sel-sel baru yang sehat. Namun, jika sel-sel kulit mati tidak terkelupas dengan baik, mereka dapat menumpuk di dalam pori-pori kulit dan menyebabkan berbagai masalah pada kulit, termasuk beruntusan di jidat.
Penumpukan sel kulit mati pada kulit wajah dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kurangnya pembersihan wajah yang berkala, paparan polusi, penggunaan kosmetik atau produk perawatan kulit yang tidak cocok dengan jenis kulit, serta kurangnya eksfoliasi pada kulit wajah.
Ketika sel-sel kulit mati menumpuk di dalam pori-pori kulit, hal ini dapat menyebabkan pori-pori tersumbat. Pori-pori yang tersumbat tersebut kemudian dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri Propionibacterium acnes (P. acnes), yang dapat memicu terjadinya inflamasi dan membentuk jerawat serta beruntusan di jidat.
Selain itu, penumpukan sel kulit mati juga dapat membuat kulit tampak kusam dan tidak sehat. Lapisan kulit yang terdiri dari sel kulit mati yang menumpuk ini dapat menghalangi cahaya dari meresap ke dalam kulit, sehingga membuat kulit tampak kusam dan tidak bersinar.
Oleh karena itu, penting untuk membersihkan wajah secara teratur dan melakukan eksfoliasi pada kulit wajah agar dapat menghilangkan sel-sel kulit mati yang menumpuk di pori-pori kulit. Eksfoliasi dapat dilakukan dengan menggunakan scrub wajah atau masker wajah yang mengandung bahan-bahan eksfoliasi seperti asam salisilat atau asam glikolat. Namun, perlu diingat bahwa terlalu sering melakukan eksfoliasi juga tidak baik untuk kulit, sehingga sebaiknya dilakukan dengan frekuensi yang tepat dan sesuai dengan jenis kulit wajah.
3. Reaksi alergi terhadap kosmetik atau bahan kimia tertentu
Beberapa bahan kimia dalam kosmetik yang umumnya dapat menimbulkan reaksi alergi antara lain paraben, fragran atau wewangian, pewarna buatan, serta bahan pengawet tertentu.
Paraben adalah jenis bahan kimia yang sering digunakan sebagai pengawet dalam produk kosmetik dan perawatan kulit. Namun, beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi terhadap paraben, yang memicu iritasi pada kulit dan memperburuk kondisi beruntusan di jidat.
Fragran atau wewangian juga dapat menyebabkan reaksi alergi pada sebagian orang. Wewangian dalam kosmetik biasanya terbuat dari senyawa kimia sintetis yang dapat memicu iritasi pada kulit sensitif, sehingga menyebabkan munculnya beruntusan di jidat.
Pewarna buatan juga dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit wajah. Bahan kimia ini sering digunakan untuk memberikan warna pada kosmetik, namun beberapa orang mungkin sensitif terhadap pewarna buatan tertentu, yang memicu kemunculan beruntusan di jidat.
Selain itu, beberapa bahan pengawet tertentu seperti methylisothiazolinone (MI) dan methylchloroisothiazolinone (MCI) juga dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit. Bahan kimia ini sering digunakan sebagai pengawet dalam produk kosmetik dan perawatan kulit, namun dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan memicu munculnya beruntusan di jidat.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memilih produk perawatan kulit yang sesuai dengan jenis kulit dan menghindari penggunaan produk yang mengandung bahan kimia yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit wajah. Jika terdapat gejala iritasi atau peradangan pada kulit setelah menggunakan produk kosmetik atau perawatan kulit tertentu, sebaiknya segera hentikan penggunaan produk tersebut dan konsultasikan dengan dokter atau ahli kulit terkait tindakan selanjutnya yang harus dilakukan.
4. Faktor genetik
Faktor genetik memang dapat mempengaruhi kemunculan beruntusan di jidat, di mana kecenderungan memiliki jenis kulit atau produksi minyak yang lebih banyak dapat diturunkan dari orang tua atau anggota keluarga lainnya. Hal ini dapat memicu produksi sebum yang berlebihan di area T-zone (dahi, hidung, dan dagu), sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya penumpukan minyak dan sel kulit mati di pori-pori kulit.
Selain itu, faktor genetik juga dapat memengaruhi sensitivitas kulit seseorang terhadap kosmetik atau bahan kimia tertentu yang digunakan pada wajah. Jika orang tua atau anggota keluarga lainnya memiliki reaksi alergi terhadap kosmetik atau bahan kimia tertentu, maka kemungkinan seseorang juga akan mengalami masalah serupa.
Namun, meskipun faktor genetik dapat mempengaruhi kemunculan beruntusan di jidat, tetap ada beberapa cara untuk mengatasi masalah tersebut seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Dengan menjaga kebersihan kulit wajah, menghindari penggunaan produk perawatan kulit yang mengandung alkohol atau parfum, dan menggunakan produk perawatan kulit yang mengandung salisilat atau asam glikolat, seseorang dapat mengurangi kemungkinan munculnya beruntusan di jidat, baik yang disebabkan oleh faktor genetik maupun faktor lainnya
Cara Mengatasi Beruntusan di Jidat
1. Membersihkan wajah secara teratur
Membersihkan wajah merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mencegah terjadinya beruntusan di jidat. Membersihkan wajah secara teratur membantu menghilangkan minyak berlebih, sel kulit mati, dan kotoran yang menumpuk di pori-pori kulit. Namun, membersihkan wajah sebaiknya dilakukan dengan hati-hati dan menggunakan produk yang sesuai dengan jenis kulit Anda.
Untuk membersihkan wajah, pilihlah produk pembersih yang lembut dan sesuai dengan jenis kulit Anda. Jika Anda memiliki kulit sensitif, sebaiknya pilih produk pembersih yang bebas dari bahan kimia keras atau pewangi buatan. Untuk kulit berminyak, gunakan produk pembersih yang dapat mengontrol produksi minyak agar tidak terjadi penumpukan pada pori-pori kulit. Sedangkan untuk kulit kering, gunakan produk pembersih yang dapat menjaga kelembapan kulit wajah.
Pastikan Anda membersihkan wajah secara teratur, minimal dua kali sehari, yaitu pagi dan malam hari. Membersihkan wajah terlalu sering juga tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan kulit menjadi kering dan iritasi. Hindari menggosok wajah terlalu keras saat membersihkannya karena hal ini dapat memicu iritasi pada kulit dan memperparah kondisi beruntusan di jidat.
Selain membersihkan wajah secara teratur, melakukan eksfoliasi juga penting untuk mengangkat sel-sel kulit mati yang menumpuk di pori-pori kulit. Namun, sebaiknya lakukan eksfoliasi dengan hati-hati dan tidak terlalu sering karena bisa membuat kulit iritasi. Penggunaan scrub atau produk eksfoliasi lainnya juga harus disesuaikan dengan jenis kulit Anda.
Selain itu, penting untuk menghindari faktor-faktor yang dapat memicu terjadinya beruntusan di jidat, seperti paparan lingkungan yang buruk, stres, kurang tidur, serta konsumsi makanan dan minuman yang tidak sehat. Pastikan Anda mendapatkan istirahat yang cukup, menjaga pola makan yang sehat dan seimbang, dan menghindari merokok dan alkohol untuk menjaga kesehatan kulit wajah.
Jika upaya membersihkan wajah dan perawatan mandiri lainnya tidak berhasil mengatasi beruntusan di jidat, sebaiknya konsultasikan ke dokter kulit atau ahli kecantikan. Dokter kulit atau ahli kecantikan dapat memberikan saran dan rekomendasi perawatan medis yang lebih intensif, seperti pengelupasan kimia, terapi sinar laser, dan penggunaan obat-obatan topikal.
2. Menghindari penggunaan produk perawatan kulit yang mengandung alkohol atau parfum
Produk perawatan kulit seperti toner, pelembap, dan sabun muka memang dapat membantu menjaga kesehatan kulit wajah. Namun, sebaiknya hindari produk perawatan kulit yang mengandung bahan alkohol atau parfum karena kedua bahan tersebut dapat menyebabkan iritasi pada kulit wajah dan memperburuk kondisi beruntusan di jidat.
Bahan alkohol pada produk perawatan kulit berfungsi sebagai agen pengering dan pembunuh bakteri. Namun, terlalu banyak menggunakan produk dengan kandungan alkohol dapat menghilangkan kelembapan alami kulit dan membuatnya menjadi lebih kering. Kulit yang kering dapat memicu produksi minyak berlebih, yang pada gilirannya dapat menyebabkan penumpukan di pori-pori kulit dan memperburuk kondisi beruntusan di jidat.
Sedangkan bahan parfum pada produk perawatan kulit digunakan untuk memberikan aroma yang menyenangkan. Namun, beberapa bahan parfum dapat menyebabkan iritasi pada kulit, terutama pada kulit sensitif. Iritasi pada kulit dapat memicu produksi minyak berlebih dan memperparah kondisi beruntusan di jidat.
Untuk mencegah terjadinya iritasi pada kulit wajah dan memperburuk kondisi beruntusan di jidat, sebaiknya pilihlah produk perawatan kulit yang bebas dari bahan alkohol atau parfum. Pilihlah produk yang sesuai dengan jenis kulit Anda, seperti sabun muka yang lembut dan pelembap yang ringan untuk kulit berminyak. Hindari menggunakan produk perawatan kulit yang terlalu banyak mengandung bahan kimia atau pewarna buatan.
Selain itu, sebaiknya hindari scrubbing atau eksfoliasi berlebih pada kulit wajah karena hal ini dapat memperburuk kondisi beruntusan di jidat. Perawatan mandiri yang lembut dan teratur seperti membersihkan wajah secara teratur dan menjaga pola makan yang sehat juga dapat membantu mencegah terjadinya beruntusan di jidat.
Jika upaya perawatan mandiri tidak berhasil mengatasi beruntusan di jidat, konsultasikan ke dokter kulit atau ahli kecantikan untuk mendapatkan perawatan medis yang lebih intensif. Dokter kulit atau ahli kecantikan dapat memberikan saran dan rekomendasi perawatan medis yang tepat untuk kondisi kulit Anda.
3. Menggunakan produk perawatan kulit yang mengandung salisilat atau asam glikolat
Salisilat dan asam glikolat adalah jenis asam beta-hidroksi dan asam alfa-hidroksi yang terbukti efektif dalam membantu menghilangkan sel kulit mati dan membersihkan pori-pori kulit. Kedua bahan ini digunakan dalam produk perawatan kulit untuk membantu mengatasi berbagai masalah kulit, termasuk beruntusan di jidat.
Salisilat bekerja dengan menembus hingga ke dalam pori-pori kulit dan membantu melarutkan minyak dan kotoran yang menumpuk, sehingga pori-pori menjadi bersih dan tidak tersumbat. Selain itu, salisilat juga membantu mengurangi peradangan pada kulit dan menjaga kelembapan alami kulit.
Sementara itu, asam glikolat bekerja dengan membantu mengangkat sel-sel kulit mati dan meningkatkan regenerasi sel-sel kulit baru. Selain itu, asam glikolat juga membantu mengurangi garis halus dan kerutan pada wajah, serta membuat kulit tampak lebih cerah dan sehat.
Beberapa produk perawatan kulit yang mengandung salisilat dan asam glikolat dapat membantu mengatasi beruntusan di jidat. Contoh produk yang mengandung salisilat antara lain toner dan pelembap yang dirancang khusus untuk kulit berminyak atau berjerawat. Sedangkan contoh produk yang mengandung asam glikolat antara lain serum, pelembap, dan masker wajah.
Namun, penggunaan produk perawatan kulit yang mengandung salisilat dan asam glikolat harus dilakukan dengan hati-hati dan disesuaikan dengan jenis kulit Anda. Produk perawatan kulit yang mengandung salisilat dan asam glikolat cenderung lebih kuat dan dapat membuat kulit menjadi sensitif atau kering jika digunakan secara berlebihan.
Sebaiknya gunakan produk ini secara teratur, namun tidak terlalu sering. Lakukan tes pada kulit terlebih dahulu sebelum menggunakan produk tersebut untuk memastikan tidak terjadi reaksi alergi atau iritasi pada kulit. Hindari penggunaan produk ini jika kulit Anda sedang dalam kondisi meradang atau terluka.
Selain menggunakan produk perawatan kulit yang mengandung salisilat dan asam glikolat, sebaiknya juga tetap menjaga kebersihan kulit wajah dengan membersihkannya secara teratur dan melakukan perawatan mandiri lainnya seperti eksfoliasi, konsumsi makanan bergizi, dan hindari stres. Jika upaya perawatan mandiri tidak berhasil mengatasi beruntusan di jidat, sebaiknya konsultasikan ke dokter kulit atau ahli kecantikan untuk mendapatkan perawatan medis yang lebih intensif.
4. Menjaga gaya hidup sehat dengan menerapkan pola makan yang sehat dan cukup istirahat
Gaya hidup sehat memainkan peran yang penting dalam mencegah kemunculan beruntusan di jidat. Pola makan yang sehat dan cukup minum air putih dapat membantu menjaga keseimbangan hormon dan mencegah produksi minyak berlebih di kulit. Selain itu, cukup tidur dan menghindari stres juga dapat membantu menjaga kesehatan kulit.
Pola makan yang sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi sangat penting untuk menjaga kesehatan kulit. Konsumsi makanan yang mengandung vitamin dan mineral seperti sayuran hijau, buah-buahan, biji-bijian, dan ikan salmon dapat membantu memberikan nutrisi bagi kulit. Hindari makanan yang tinggi gula atau lemak jenuh karena dapat menyebabkan peradangan pada kulit dan memicu produksi minyak berlebih.
Selain itu, banyak minum air putih setiap hari juga diperlukan untuk menjaga kelembapan kulit dan membantu menghilangkan racun dari dalam tubuh. Air putih dapat membantu membersihkan pori-pori kulit dan mencegah terjadinya penumpukan minyak berlebih yang menjadi penyebab utama beruntusan di jidat.
Cukup tidur dan menghindari stres juga sangat penting untuk menjaga kesehatan kulit. Ketika Anda stres, tubuh akan menghasilkan hormon kortisol yang dapat meningkatkan produksi minyak pada kulit dan menyebabkan peradangan. Sementara itu, kurang tidur dapat membuat kulit terlihat kusam dan tidak berseri. Oleh karena itu, pastikan Anda cukup tidur setiap malam dan mencari cara untuk mengurangi stres seperti meditasi atau yoga.
Selain menjaga pola makan yang sehat, banyak minum air putih, tidur cukup, dan menghindari stres, perawatan mandiri lainnya seperti membersihkan wajah secara teratur, menggunakan produk perawatan kulit yang sesuai dengan jenis kulit, dan melakukan eksfoliasi juga dapat membantu mencegah terjadinya beruntusan di jidat.
Jika upaya perawatan mandiri tidak berhasil mengatasi beruntusan di jidat, sebaiknya konsultasikan ke dokter kulit atau ahli kecantikan untuk mendapatkan perawatan medis yang lebih intensif. Dokter kulit atau ahli kecantikan dapat memberikan saran dan rekomendasi perawatan medis yang tepat untuk kondisi kulit Anda.
Tips Tambahan untuk Mencegah Munculnya Beruntusan di Jidat
1. Hindari menyentuh wajah terlalu banyak
Sentuhan tangan yang tidak disadari pada wajah dapat menjadi sumber masalah kulit, termasuk memperburuk kondisi beruntusan di jidat. Tangan adalah penyebar bakteri dan kotoran yang paling mudah terjadi dalam aktivitas sehari-hari, seperti saat berpegangan pada permukaan benda, mengetik di keyboard, atau memegang gagang pintu. Bakteri dan kotoran tersebut dapat dengan mudah menempel pada kulit tangan dan kemudian ditransfer ke kulit wajah.
Jika anda sering menyentuh wajah dengan tangan yang belum dicuci, maka bakteri dan kotoran tersebut dapat menempel pada pori-pori kulit dan menyebabkan iritasi, peradangan, infeksi, dan berbagai masalah kulit lainnya. Selain itu, tangan juga dapat memicu produksi minyak berlebih karena bisa merangsang kelenjar minyak di kulit wajah.
Oleh karena itu, sangat penting untuk menghindari menyentuh wajah terlalu banyak. Jika Anda harus menyentuh wajah, pastikan tangan Anda dalam keadaan bersih. Cuci tangan secara teratur menggunakan sabun dan air hangat setidaknya selama 20 detik. Jika tidak ada air dan sabun yang tersedia, gunakan hand sanitizer sebagai alternatif.
Selain itu, hindari juga kebiasaan buruk seperti memencet atau menggaruk beruntusan di jidat dengan tangan. Kebiasaan ini dapat memperparah kondisi beruntusan di jidat dan menyebarkan bakteri dan kotoran ke bagian lain dari wajah.
2. Gunakan sunscreen saat beraktivitas di luar ruangan
Paparan sinar matahari yang berlebihan dapat merusak kulit wajah dan memicu kemunculan beruntusan di jidat. Sinar matahari mengandung radiasi ultraviolet (UV) yang dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel kulit, termasuk kerusakan pada kolagen dan elastin. Kerusakan ini dapat membuat kulit lebih kusam, kasar, dan tidak sehat.
Selain itu, paparan sinar matahari juga dapat memperparah kondisi beruntusan di jidat. Suhu panas yang disebabkan oleh paparan sinar matahari dapat merangsang kelenjar minyak di kulit wajah, sehingga memicu produksi minyak berlebih yang menjadi penyebab utama terjadinya beruntusan di jidat.
Oleh karena itu, sangat penting untuk melindungi kulit wajah dari paparan sinar matahari. Gunakan sunscreen atau tabir surya dengan SPF minimal 30 saat beraktivitas di luar ruangan, terutama pada jam-jam ketika sinar matahari paling terik yaitu antara pukul 10 pagi hingga 4 sore. Pastikan Anda mengenakan sunscreen secara merata pada seluruh wajah dan leher. Jangan lupa untuk mengoleskan ulang sunscreen setiap dua jam sekali jika tetap berada di bawah sinar matahari.
Selain menggunakan sunscreen, pastikan juga untuk memakai topi atau payung saat berada di bawah sinar matahari langsung. Selain memberikan perlindungan tambahan bagi wajah dan kulit kepala, topi dan payung juga membantu mencegah terjadinya kerusakan pada kulit akibat paparan sinar matahari.
3. Perhatikan kebersihan tangan dan alat make-up
Kebersihan tangan dan alat make-up sangat penting untuk mencegah kemunculan beruntusan di jidat. Hal ini dikarenakan bakteri dan kuman yang dapat menempel pada tangan dan alat make-up bisa menyebabkan infeksi pada kulit wajah. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu mencuci tangan sebelum memegang alat make-up dan setelahnya.
Selain itu, membersihkan alat make-up secara teratur juga sangat penting. Alat make-up yang tidak dibersihkan dengan baik dapat menjadi sarang bagi bakteri dan kuman yang dapat memicu timbulnya beruntusan di jidat. Pastikan untuk membersihkan alat make-up setiap kali selesai digunakan dengan menggunakan sabun pencuci atau pembersih khusus alat make-up. Selain itu, alat make-up seperti spons atau kuas harus dikeringkan dengan benar setelah dibersihkan agar tidak terjadi pertumbuhan bakteri. Dengan menjaga kebersihan tangan dan alat make-up secara teratur, maka Anda dapat mencegah timbulnya beruntusan di jidat dan menjaga kesehatan kulit wajah Anda.
Kesimpulan
Beruntusan di jidat adalah masalah kulit yang sering dialami oleh banyak orang. Penyebab utama beruntusan di jidat meliputi produksi minyak berlebih di kulit, penumpukan sel kulit mati di pori-pori, reaksi alergi terhadap kosmetik atau bahan kimia tertentu, serta faktor genetik.
Beberapa cara untuk mengatasi beruntusan di jidat meliputi membersihkan wajah secara teratur, menghindari penggunaan produk perawatan kulit yang mengandung alkohol atau parfum, menggunakan produk perawatan kulit yang mengandung salisilat atau asam glikolat, dan menjaga gaya hidup sehat dengan menerapkan pola makan yang sehat serta cukup istirahat.
Terakhir, beberapa tips tambahan untuk mencegah munculnya beruntusan di jidat antara lain hindari menyentuh wajah terlalu banyak, gunakan sunscreen saat beraktivitas di luar ruangan, dan perhatikan kebersihan tangan dan alat make-up. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda dalam mengatasi masalah beruntusan di jidat.