PortalMadura.Com, Jakarta – Bank Indonesia mengatakan tidak akan serta merta menaikkan suku bunga meskipun beberapa Negara lain seperti Turki telah menaikkan suku bunga acuannya sebesar 625 basis poin menjadi 24 persen pada minggu lalu.
Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo seusai diskusi di Jakarta, Selasa, mengatakan BI memperhitungkan banyak faktor dan data sebelum memutuskan menaikkan suku bunga acuan, termasuk perkembangan ekonomi domestik dan luar negeri.
“Sejumlah data akan mengubah stance policy dari suku bunga,” ungkap Dody. dilaporkan Anadolu Agency, Selasa (18/9/2018).
BI pun, sebut dia, tidak akan serta merta menaikkan suku bunga meskipun Bank Sentral AS The Fed menaikkan suku bunganya.
“Kita memerhatikan sisi diferensial suku bunga kita dan risiko ke depannya baik secara domestik ataupun global,” imbuh dia.
Diferensiasi suku bunga BI, menurut dia, penting sebagai daya tarik Indonesia untuk berlomba dengan Negara-negara lain di kawasan dalam menarik aliran dana masuk di tengah seretnya dana investasi asing yang masuk ke Negara berkembang.
“Investasi portofolio sangat penting selain penanaman modal asing untuk pembiayaan berbagai defisit pembiayaan yang masih terjadi,” tambah Dody. (AA)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
