Bisnis Kue Kering di Bulan Ramadan, Begini Strateginya agar Dapat Cuan

Avatar of PortalMadura.com
Bisnis-Kue-Kering-di-Bulan-Ramadan,-Begini-Strateginya-agar-Dapat-Cuan
Ilustrasi (pixabay.com)

PortalMadura.Com – Momentum bulan Ramadan biasanya dijadikan momen berbisnis kuliner bagi kebanyakan orang, mulai dari menjual menu-menu takjil untuk buka puasa hingga membuat jajanan menjelang lebaran.

Ya, penjualan kue kering di bulan Ramadan biasanya mengalami peningkatan. Tidak sedikit beberapa orang terkadang menyetok terlebih dahulu untuk persediaan lebaran nanti. Karena, kue kering terkenal dengan daya tahannya yang lama, kurang lebih bisa tahan selama 4 bulan asal kualitas bahannya baik.

Oleh sebab itu, tidak mengapa jika membeli kue lebaran sedini mungkin untuk menghindari lonjakan pembeli di dekat-dekat lebaran dan membuat stok kue menipis di pasaran. Selain itu, hal ini juga menguntungkan penjual kue kering yang tidak khawatir jualannya basi.

Jadi, bisa sangat menjanjikan di bulan Ramadan. Permintaan pasar yang tinggi karena kue lebaran sudah menjadi tradisi membawa keuntungan besar bagi penjual, dan barang yang tahan lama bisa memberikan banyak waktu untuk bisa dijual.

Apalagi bagi orang yang hobi membuat kue, tidak ada salahnya untuk memulai bisnis kue kering ini. Mendapatkan penghasilan dari sesuatu yang disukai tentunya sangat menyenangkan bukan?. Bahkan, bukan tidak mungkin Anda akan mendapatkan cuan lebih di bulan suci ini.

Tapi, sebelum memulai, Anda perlu memahami terlebih dahulu strategi bisnis jualan kue kering, dilansir Okezone.com, yang dikutip dari buku 99 Bisnis Anak Muda karya Malahayati dan Hendry Ramdhan, berikut penjelasan selengkapnya:

1. Keterampilan dan pengetahuan membuat aneka kue yang lezat. Tanpa keterampilan, rasanya akan sulit untuk memulai suatu bisnis.

2. Memiliki strategi pemasaran kue yang tepat, misalnya dengan menitipkan kue di toko atau supermarket dengan sistem pesanan atau jual langsung. Hal ini harus Anda perhatikan, karena semakin baik pemasarannya, maka akan semaki pesat pula penjualannya.

3. Memiliki jaringan pemasaran yang luas. Ya, Anda perlu menjalin kerjasama dengan semua mitra, jaringan yang kuat, terutama yang sudah berpengalaman dalam bisnis, akan membantu Anda mendapatkan cuan dan pundi-pundi keuntungan.

4. Keterampilan memilih jenis kue yang akan dijual. Semakin beragam jenis kue yang ditawarkan, modal yang dibutuhkan pun akan semakin besar.

5. Kejelian membaca selera pasar agar tahu jenis kue apa yang laris di pasaran. Ingat, kue yang hanya bermodel itu-itu saja biasanya akan kurang diminati oleh pelanggan. Jadi, buatlah kreasi semenarik mungkin agar kue Anda diburu banyak orang karena kualitasnya yang baik dan bagus.

6. Kemampuan mengenali karakteristik kue. Misalnya berapa lama kue bisa bertahan. Intinya, dengan menggunakan bahan-bahan yang baik dan proses pengolahan yang tepat akan membuat kue itu bertahan lama. Jangan khawatir soal harga yang tinggi tapi kualitas yang bagus. Daripada Anda menjual kue yang murah tapi murahan.

7. Mengetahui cara mengepak kue yang baik dan benar karena bisa memengaruhi kualitas kue. Apabila kue dikemas dengan baik dan rapi, tentunya kue tersebut akan semakin bertahan lama. Bukan tidak mungkin pula akan membuat orang yang melihatnya semakin tertarik?.

Nah, untuk memulai bisnis ini, Anda juga perlu menganalisis berbagai peralatan atau kebutuhan yang akan dikeluarkan. Berikut analisis bisnis kue kering:

Modal Awal

Peralatan

  1. Mixer = Rp500.000
  2. Oven = Rp500.000
  3. Loyang/cetakan kue = Rp200.000
  4. Timbangan kue = Rp300.000
  5. Jumlah = Rp1.500.000

Peralatan biasanya akan mengalami penyusutan selama 4 tahun dan memiliki nilai residu sebesar Rp1.500 dengan metode penyusutan garis lurus = (Rp1.500.000 – Rp1.500)/4 = Rp374.625 per tahun.

Perkiraan laba/rugi per bulan

200 toples x Rp25.000 = Rp5.000.000

Biaya-biaya

  1. Penyusutan peralatan = Rp31.200
  2. Bahan baku kue = Rp2.000.000
  3. Stoples 20 buah = Rp200.000
  4. Pita = Rp30.000
  5. Upah pegawai = Rp800.000
  6. Listrik + air = Rp500.000
  7. Lain-lain = Rp300.000

Jumlah = Rp 3.861.200

Laba bersih

Rp5.000.000 – Rp 3.861.200 = Rp1.138.800

Itulah sejumlah pengeluaran yang kemungkinan dibutuhkan untuk berbisnis kue kering. Dengan begitu, ada gambaran awal bagaimana Anda akan memulainya. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.