PortalMadura.Com, Pamekasan – Massa dari Laskar Pembela Islam (LPI) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, membawa dua wanita yang diduga sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK) ke pendopo Ronggosukowati di Jalan Kabupaten, Kamis (19/1/2018) sore.
Dua wanita dari luar Madura tersebut hasil sweeping di sebuah rumah yang diduga menjadi tempat prostitusi di Desa Ponteh Kecamatan Galis Pamekasan. LPI membawa dua wanita tersebut sebagai bukti kepada pemerintah bahwa Pamekasan belum bersih dari praktik prostitusi.
Ironisnya, dalam aksi sweeping tersebut LPI mendapat perlawanan dari pemilik rumah dan warga sekitar yang diduga menjadi backing praktik esek-esek tersebut. Bahkan enam mobil milik anggota LPI dirusak warga, salah satunya adalah mobil Carry, Avanza dan juga kendaraan roda dua menjadi sasaran warga.
“Ada sekitar 6 mobil yang rusak. Selain itu ada kendaraan roda dua yang juga rusak berat, bahkan ada anggota kami yang luka-luka. Padahal kami datang ke sana (Desa Ponteh, red) hanya ingin menyampaikan ajaran Islam,” kata Ketua Laskar Pembela Islam (LPI), Abd Aziz.
Ra Aziz (panggilan akrabnya) menceritakan, pihaknya memasuki rumah yang diduga menjadi tempat prostitusi itu secara baik-baik ingin menyampaikan tentang larangan berbisnis prostitusi. Setibanya di lokasi, pihaknya mendapati dua wanita di dalam kamar, bahkan satu di antaranya sedang melayani laki-laki hidung belang.
“Sehingga kami bawa wanita itu ke pemerintah daerah untuk memastikan bahwa Pamekasan belum bersih dari praktik prostitusi. Tapi kami dapat perlawanan, entah mereka preman bayaran atau memang warga sekitar yang membekengi praktik itu saya tidak tahu,” tandasnya.
Pihaknya bermaksud untuk melaporkan kasus perusakan mobil tersebut kepada aparat penegak hukum agar diproses sebagaimana mestinya karena hal itu sudah masuk pelanggaran berat. (Marzukiy/Putri)