PortalMadura.com, Jakarta – Bitcoin (BTC) baru saja mencapai harga lebih dari US$100.000 untuk pertama kalinya dalam sejarah, meskipun kemudian mengalami penurunan harga. Meskipun begitu, Bitcoin masih menjadi fokus perhatian para investor. Beberapa orang bertanya apakah sudah terlambat untuk berinvestasi atau justru saat yang tepat. Beberapa faktor, seperti keputusan terkait ETF BTC-spot AS dan regulasi yang mendukung kripto, akan mempengaruhi tren harga Bitcoin ke depan.
Menurut Fyqieh Fachrur, trader Tokocrypto, harga Bitcoin jangka pendek dipengaruhi oleh pergerakan pasar, seperti pengaruh dari Mt. Gox dan keputusan pemerintah AS. Sebagai contoh, transfer besar-besaran Bitcoin oleh Mt. Gox menambah kekhawatiran kelebihan pasokan, yang bisa menekan harga BTC lebih lanjut. Namun, Bitcoin telah mencatatkan kenaikan yang signifikan sepanjang tahun ini, dengan prediksi harga yang lebih optimis dalam jangka panjang.
Meski ada fluktuasi harga, analis melihat potensi besar bagi Bitcoin untuk terus tumbuh, dengan proyeksi harga yang bisa mencapai US$200.000 pada akhir 2025 dan US$1 juta pada tahun 2030. Salah satu faktor pendukungnya adalah semakin meluasnya adopsi Bitcoin di kalangan investor institusional dan regulasi yang semakin mendukung ekosistem kripto. Bitcoin semakin diterima sebagai aset yang sah dan stabil, meskipun harga saat ini sudah tinggi.
Bagi investor, penting untuk memiliki strategi investasi jangka panjang dan tidak terburu-buru membuat keputusan berdasarkan fluktuasi harga jangka pendek. Dengan meningkatnya minat institusional dan regulasi yang lebih jelas, Bitcoin tetap dianggap sebagai peluang investasi yang menarik dalam teknologi blockchain.