Buka 24 Jam, Penjaga Warung Sembako Penuhi Hasrat Seksual dengan Unik

Avatar of PortalMadura.Com
Buka 24 Jam, Penjaga Warung Sembako Penuhi Hasrat Seksual dengan Unik
Ilustrasi

PortalMadura.Com, Depok – Umumnya, para penjaga Madura di ibu kota Jakarta dan sekitarnya, sukses meraih impian untuk mengubah kondisi ekonominya. Gaya hidup mereka saat pulang kampung ada perubahan cukup signifikan.

Bahkan, di antara mereka yang diawali hanya menjaga warung sembako milik orang, dalam kurun waktu 1 tahun sudah memiliki warung sembako sendiri. Pertumbuhan warung sembako Madura pun yang buka 24 jam memenuhi sejumlah lokasi strategis.

Dibalik keberhasilannya itu, banyak cerita lucu dan unik yang dilakukan mereka, khususnya dalam memenuhi kebutuhan seksualnya bagi yang sudah berkeluarga atau menjaga warung bersama antara suami dan istri.

Salah satunya disampaikan Ach. Sutikno Muarte. Pria asal Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur ini mengaku kaget diawal menjaga warung sembako yang harus buka 24 jam. Ia datang ke Jakarta tahun 2010.

Untuk memenuhi hasrat seksualnya butuh pandai ‘mencuri' waktu dan harus dilakukan cepat dan singkat. “Ya, gak bisa lama. Waktunya kan singkat, saat tidak ada pelanggan, baru bisa. Itu pun, curi-curi kesempatan,” kata Tikno biasa disapa, pada PortalMadura.Com, Sabtu (4/2/2023).

Warung sembako yang buka 24 jam, kata dia, umumnya tidak ada tabir apapun atau rolling door sengaja tidak dipasang. Maka penjaga dituntut untuk mampu mengatur waktu bergantian melayani pelanggannya.

Saat pasangannya istirahat [tidur], maka ia harus menjaga dan melayani pembeli, sehingga tidak ada waktu untuk istirahat bersama. “Mengatur waktu istirahat dengan cara bergantian itu harus dilakukan untuk menjaga tubuh tetap sehat dan bugar,” terangnya.

Namanya warung sembako, kata dia, umumnya tidak ada kamar tidur. Yang ada hanya kamar mandi dengan kondisi sangat terbatas. Ruangan yang ada ful diperuntukkan untuk tempat barang-barang dagangan.

Menurutnya, yang lucu dan unik dalam memenuhi hasrat biologis dilakukan dalam posisi apapun, baik berdiri ataupun hanya bertabirkan kardus bekas. “Durasinya butuh singkat, karena takut ada pembeli datang. Intinya, yang penting gacor dulu la,” katanya sambil menahan tawa.

Curi-curi waktu pun sangat terbatas. Tidak setiap saat bisa melakukan jika pelanggan terus ramai selama 24 jam. “Pada saat betul-betul sepi, ya baru bisa melakukan,” jelasnya.

Hal yang sama disampaikan Sugik asal Sumenep. Pemilik 2 warung sembako ini menyampaikan, bahwa dalam memenuhi hasrat sering dilakukan dari balik tumpukan barang dagangan, seperti dari balik karung tepung kue.

“Yang penting tersalurkan [hasrat seksual],” katanya sambil tertawa.

Melakukan hubungan suami-istri yang singkat dan curi-curi waktu tersebut juga sukses dikaruniai keturunan. “Penjaga warung saya, justru dikaruniai anak dari yang sebelumnya sulit memiliki keturunan. Sudah ada tiga orang yang sukses,” terangnya.(*)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.