Hukum  

Bukan Carok, Niman Dibunuh Oleh Orang Bayaran Di Malaysia

Avatar of PortalMadura.com
portal madura
portal madura

(PortalMadura) – Informasi yang berhasil dihimpun dari keluarga Niman (45) warga Desa Bujur Barat, Kecamatan Batumarmar Pamekasan, Jawa Timur, yang tewas di Malaysia, bukan karena akibat . Tetapi korban dibunuh oleh pembunuh bayaran, yang diduga kuat adalah suruhan Ampun (45) tetangganya sendiri yang menaruh dendam pribadi.

Kerabat korban, Ali Masykur, menceritakan, korban terakhir ditemukan tewas mengenaskan di sebuah hutan di Malaysia dalam kondisi terikat kawat pada pohon kelapa sawit dan itu bukan akibat duel satu lawan satu. Sebab, tubuh korban sengaja dicabik-cabik dalam keadaan terikat tak berdaya.

“Jadi kalau carok itu tidak benar, karena keluarga mendapat keterangan langsung dari teman Niman di Malaysia yang tahu persis kejadiannya, menjelang terbunuhnya korban,” katanya pada PortalMadura, Rabu (13/11/2012).

Menurut mantan Ketua HMI Cabang Pamekasan ini, pada suatu malam korban sedang bersama dua temannya yang salah satunya bernama Kamil (TKI asal Pamekasan) dalam rumah korban. Saat itu tiba-tiba ada sekelompok orang tiga mobil berpakaian lengkap Polisi Diraja Malaysia, dan menangakap mereka bertiga dan membawanya ke atas mobil.

“Hanya saja tiga orang itu diangkut dengan menggunakan mobil yang berbeda. Korban ada di mobil depan, dan yang dua termasuk Kamil itu di mobil lain di belakang, dipisah,” ceritanya.

Ali Masykur menjelaskan, sesampainya di tempat sepi Kamil dan temannya di lempar dari mobil setelah semaput di setrum karena dianggap bukan target operasi dalam kondisi tangan tetap terborgol. Sedangkan korban Niman sendiri terus dibawa sekitar 3 km dari tempat Kamil dibuang itu.

“Keesokan harinya setelah Kamil dan temannya sadar, mencari keberadaan Niman dan ditemukan telah tewas dalam keadaan terikat ke pohon kepala Sawit,” ungkapnya.

Informasinya, pembunuh bayaran yang berpakaian lengkap polisi Diraja Malaysia itu sudah dibayar oleh Ampun 35ribu ringgit Malaysia atau sekitar Rp100 juta untuk menghabiskan korban akibat dendam pribadi.

“Hanya saja, barangkali pembunuh bayaran itu hanya menangkap korban dan membawanya ke tempat sepi, lalu Ampun yang membunuh sendiri, itu saya kurang tahu,” ujarnya.

Kasus terbunuhnya Niman, seorang duda itu dilatarbelakangi motif dendam karena ada unsur perselingkuhan. Yaitu korban telah berselingkuh dengan Satimah istri Ampun hingga hamil 4 bulan. (reiza/htn)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.