Busyro-Zainal Akan Bertarung Ketat Pada Pilkada 2015

Avatar of PortalMadura.Com
Busyro-Zainal Akan Bertarung Ketat Pada Pilkada 2015
Busyro Vs Zainal

PortalMadura.Com – Abuya Busyro Karim yang sudah siap maju pada proses Pilkada bersanding dengan Ach Fauzi bakal bertarung ketat dengan Zainal Abidin yang sudah mempersunting Dewi Khalifah (Eva) sebagai bakal calon wakilnya.

Dua pasangan bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati Sumenep itu, sama-sama sudah mulai memajang bener, dan diinternal partai politik (Parpol) sudah ada yang membangun koalisi. Semisal, PKB dengan PDIP yang sudah memutuskan mengusung Busyro-Fauzi.

Dibelakang kedua pasangan tersebut, tentu ada tokoh partai politik, tokoh agama dan para politisi. Salah satunya, MH Said Abdullah, anggota DPR RI dari PDI Perjuangan. PDI Perjuangan menjagokan Ach Fauzi untuk maju bergandengan dengan A Busyro Karim, tentu tidak sekedar simbol.

Ach Fauzi yang selama ini berkutat dengan usahanya di Jakarta dan berlatar belakang wartawan, serta keponakan dari MH Said Abdullah, tidak akan berangkat kosong pada Pilkada, 9 Desember 2015.

Sama halnya dengan Zainal Abidin, yang dipilih atau memilih Partai Demokrat sebagai kendaraan politiknya, bukan hal yang tidak mungkin ada tokoh sentral nomor satu di Jawa Timur yang akan membackup. Karena, selama duduk di birokrasi, ada ditempat strategis, yakni sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Timur.

Pilihan bersanding dengan Dewi Khalifah (Eva) sudah tepat. Eva pada Pilkada 2010 wakil dari Azasi Hasan merupakan pesaing terberat A Busyro Karim yang kala itu bersanding dengan Soengkono Sidik (PKB-PDIP).

Pengasuh Pondok Pesantrean Aqidah Usmuni Terate Sumenep ini, aktif diberbagai organisasi perempuan, dan saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua DPW PPP Jawa Timur.

Jika benar simpatisan dan secara kelembagaan PPP ada dipihak Dewi Khalifah, maka kekuatan Dewi Khalifah ada diatas angin. Karena PPP memiliki 7 kursi di DPRD Sumenep. Ini sama dengan PKB yang juga mempunyai 7 kursi.

Kekuatan Zainal Abidin juga ada di Partai Demokrat yang memiliki 7 kursi. Sedangkan PDI Perjuangan, hanya 6 kursi.

Bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati yang lain, yang sudah lama melakukan sosialisasi kepada masyarakat Sumenep, tentu tidak akan tinggal diam. Kantong-kantong kekuatan incumbent akan menjadi rebutan.

Antara lain, HM Sahnan (putra kepulauan) yang kini menjadi pengusaha batu bara sudah dua tahun terakhir turba kemasyarakat, Azasi Hasan (putra kepulauan) yang menjadi pesaing berat A Busyro Karim pada Pilkada 2010, Soengkono Sidik yang kini menjabat wakil bupati Sumenep, juga dikabarkan akan maju pada Pilkada.

Belum tokoh lain, semisal Ilyasi Siraj, adik kandung mantan Bupati Sumenep, Ramdlan Siraj, yang memegang kendali Partai Gerindra dengan 5 kursi di lembaga legislatif.

Partai lain yang belum memunculkan figurnya dan mempunyai kekuatan sama dengan PKB dan PPP, yakni Partai Amanat Nasional (PAN) memiliki 7 kursi, dan Golkar 4 kursi.

Sedangkan Partai Nasdem, PKS, dan Hanura masing-masing 2 kursi dan PBB 1 kursi.

Pertarungan jargon LANJUTKAN milik incumbent dengan Bersama Menuju PERUBAHAN milik Zainal Abidin tentu diharapkan tidak hanya sebuah ungkapan untuk membodohi masyarakat dalam rangka meraup suara dan dukungan rakyat.

Tentu saja, proses sebuah Pilkada yang dijalankan sesuai dengan aturan main, hasilnya, akan memuaskan banyak pihak.
Namun, yang menjadi target dari rakyat Sumenep, siapapun yang terpilih adalah orang yang jujur, bukan yang ahli membodohi rakyat, serta mampu membangun Sumenep lebih baik dari segala sektor kehidupan rakyat Sumenep yang selama ini banyak disuarakan mahasiswa dan masyarakat umum serta berbagai media massa.(Hartono)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.