Butuh Uluran Tangan, Bocah SD di Sampang Menderita Tumor Ganas

Avatar of PortalMadura.Com
Butuh Uluran Tangan, Bocah SD di Sampang Menderita Tumor Ganas
Mohammad Rian

PortalMadura.Com, (11) warga Dusun Krampon Tengah, Desa Krampon, Kecamatan Torjun, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, membutuhkan uluran tangan para dermawan.

Ia menderita dibagian perut sebelah kanannya. Mohammad Rian yang merupakan salah satu siswa kelas V SD di desanya, putra dari pasangan suami istri, Juhari (46) dan Samiyah (45) sudah hampir tiga bulan terbaring lemas.

Rian biasa disapa, mulai merasakan sakit sejak Agustus 2017. “Seusai mengikuti latihan gerak jalan Agustus, Rian terjatuh dan merasakan agak nyeri. Merasa khawatir, akhirnya dibawa ke tukang pijat dan disarankan untuk dibawa medis, karena sudah ada benjolan kecil di dalam perut kanannya,” kata Samiyah, ibu Rian, Jumat (22/6/2018).

Keluarganya sempat membawa Rian ke RSUD Sampang. Kemudian dirujuk ke rumah sakit di Pamekasan. Saat itu, dokter menyatakan Rian terkena tumor ganas setelah dilakukan uji laboratorium.

Pada Maret 2018, keluarga membawa Rian ke rumah sakit di Surabaya hingga proses operasi dapat berlangsung. Namun, dokter menyarankan kembali untuk melakukan perawatan medis dengan kemoterapi atau kemo.

“Sempat dioperasi dengan jaminan BPJS Kesehatan. Tapi setelah operasi tidak dilakukan kemo atau semacam cuci darah,” kata Samiyah.

Pihaknya mengaku keterbatadan biaya sehingga tidak bisa melakukan rekomendasi dokter. Sebab, biaya kemo yang harus dikeluarkan keluarga kurang mampu ini mencapai lebih dari Rp 1 juta.

Hingga bulan Mei 2018, benjolan tumor yang diderita Rian kembali membengkak di bagian perut. Keluarga menduga, tumor masih menyerang tubuh anaknya. Sementara proses kemo tidak dilakukan.

“Dua bulan pasca operasi, justru ada benjolan lagi. Awalnya benjolan di dalam perut, sekarang benjolan agak keluar di bagian perut kanan,” jelasnya.

Sampai detik ini, Rian hanya terbaring lemas dan tidak bisa sekolah lagi. Kerabatnya hanya bisa mengobati Rian dengan pengobatan alamiah. Namun, upayanya ternyata belum mampu menyembuhkan penyakit Rian.

“Sekolah sudah tidak bisa. Waktu ujian akhir semester, pihak sekolah mengantarkan lembaran ujian ke rumah,” kata ibundanya.

Ibu Samiyah berharap Rian bisa kembali berobat ke rumah sakit. Serta berharap agar ada uluran tangan baik dari pemerintah atau dermawan lainnya sehingga anak pertamanya ini bisa terobati.

“Tapi, bagaimana bisa dibawa ke dokter, untuk makan kami saja pas-pasan. Saat ini, kami hanya bisa pasrah dan berdoa,” pungkasnya.(Rafi/Har)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.