PortalMadura.com, Jakarta – Benjolan di leher kiri dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi kulit, kista, bisul, atau bahkan kanker. Masing-masing penyebab memiliki karakteristik yang berbeda, mulai dari benjolan tidak berbahaya seperti lipoma hingga kondisi yang lebih serius seperti nodul tiroid atau kanker kelenjar. Memahami penyebabnya penting untuk menentukan tindakan yang tepat.
Jika benjolan di leher disebabkan oleh pembengkakan kelenjar getah bening, biasanya ini terjadi karena infeksi virus atau bakteri dan tidak terlalu berbahaya. Infeksi ringan seperti ini sering kali dapat diatasi dengan perawatan rumahan, seperti minum air dengan lemon atau membilas dengan air garam. Namun, infeksi bakteri yang lebih parah mungkin memerlukan antibiotik, jadi konsultasi dengan dokter tetap disarankan.
Tanda-tanda bahwa benjolan memerlukan pemeriksaan medis lebih lanjut antara lain jika benjolan tidak kunjung hilang setelah dua hingga tiga minggu, bertambah besar, atau disertai gejala lain seperti demam, batuk terus-menerus, atau penurunan berat badan. Nyeri pada area leher, kesulitan menelan, atau perubahan suara juga merupakan gejala yang tidak boleh diabaikan, karena bisa menandakan kondisi yang lebih serius.
Yoona Women, sebagai platform kesehatan wanita, berkomitmen untuk mendukung kesehatan Anda dengan menyediakan informasi bermanfaat serta produk perawatan kesehatan berkualitas tinggi. Kami berharap artikel ini membantu Anda memahami kapan harus mencari perawatan medis untuk benjolan di leher dan menjaga kesehatan dengan lebih baik.