Cara Mendidik Anak Tanpa Memarahi dan Memukul

Avatar of PortalMadura.com
Cara Mendidik Balita Tanpa Memarahi dan Memukul
Ilustrasi (alodokter.com)

PortalMadura.Com anak sejak balita adalah tugas orang tua yang paling sulit. Usia balita merupakan masa di mana anak masih ingin bebas melakukan hal sesukanya. Cara yang ditempuh setiap orang tua pun berbeda-beda. Ada yang lebih sabar, tapi ada pula yang cenderung marah-marah atau bahkan melibatkan kekerasan seperti menjewer, memukul, atau membentak.

Daripada memakai kekerasan yang membuang-buang energi, lebih baik pakai cara yang lebih halus, tapi fokus dan ampuh mendisiplinkan anak. Dilansir dari laman Fimela.Com, Senin (5/10/2020) berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua untuk .

Berbicara dengan Anak

Seorang anak yang berusia 2-3 tahun harus mengetahui setidaknya 50 kata dan mulai menggabungkan nya dalam frasa sederhana atau kalimat yang lebih lengkap. Tetapi untuk mengembangkan kosakata mereka, balita perlu diajak bicara oleh orang sekitarnya.

Buat Anak Melakukan Sesuatu Sendiri

Anak-anak seusia ini mulai melakukan tugas-tugas dasar seperti menyikat gigi dan memilih pakaian sendiri. Mereka juga harus memulai latihan pispot dan mencari cara untuk menenangkan diri ketika mereka mulai bekerja (yang sering terjadi pada usia ini).

Anak harus diberi tugas yang semakin mengembangkan rasa tanggung jawab. Selain mendorong kerjasama dan sifat positif lainnya, pekerjaan rumah membuat anak-anak merasa seperti bagian dari unit keluarga.

Biarkan Anak Bermain

Sangat penting untuk memanjakan rasa ingin tahu mereka dan bermain sesering mungkin. Anak usia dua tahun harus belajar cara bermain sendiri dengan tenang dan mainan tradisional seperti kereta api dan boneka mendorong jenis kreativitas mandiri ini.

Anak juga harus menggunakan permainan sebagai cara untuk memikirkan masalah dan mempelajari hal-hal baru dan hal itu membutuhkan orang dewasa untuk bermain bersama. Membaca buku bersama merupakan salah satu bagian penting dari rutinitas sehari-hari bagi balita.

Beri Mereka Apa yang Mereka Inginkan Sesuai Keinginan Orang Tua

Agar hal buruk tidak terjadi, dengan hati-hati ambil wadah dari mereka. Yakinkan mereka bahwa akan membuka botol dan menuangkannya ke gelas. Orang tua dapat menerapkan teknik ini pada situasi lain, seperti jika mereka meraih sesuatu di lemari atau jika mereka melempar mainan mereka karena kesulitan meraih mainan yang mereka inginkan.

Memberikan uluran tangan dengan cara ini membuat mereka tahu bahwa mereka dapat meminta bantuan ketika mereka mengalami masalah alih-alih mencoba sendiri dan membuat kekacauan. Tetapi jika tidak ingin mereka memiliki barang itu, gunakan suara lembut untuk menjelaskan mengapa mengambilnya dan tawarkan penggantinya.

Berpikir Seperti Anak

Sangat mudah untuk menjadi kesal saat anak membuat kekacauan. Hari ini, mereka menggambar seluruh dinding dengan krayon mereka. Kemarin, mereka melacak kotoran dari bermain di halaman belakang. Tapi cobalah berpikir seperti anak kecil. Mereka menganggap aktivitas ini menyenangkan, dan itu normal. Mereka belajar dan menemukan apa yang ada di sekitar mereka.

Jangan keluarkan mereka dari aktivitas itu, karena dapat memicu amukan. Sebaliknya, tunggu beberapa menit dan kemungkinan besar mereka akan melanjutkan ke hal lain. Anda juga dapat bergabung dan membimbing mereka secara konstruktif. Misalnya, mulailah mewarnai beberapa lembar kertas dan ajak mereka melakukan hal yang sama.

Bantu Anak Mengeksplore

Seorang anak biasanya ingin menjelajahi dunia. Bagian dari eksplorasi itu adalah menyentuh segala sesuatu yang ada di bawah matahari. Bantu mereka mencari tahu apa yang aman dan tidak aman untuk disentuh.

Tetapkan Batasan

Tetapkan batasan dan jelaskan alasan nya kepada anak. Misal, jika anak menarik bulu kucing, lepaskan tangannya, beri tahu dia bahwa kucing itu sakit ketika dia melakukannya, dan tunjukkan kepada nya cara mengelus nya. Juga tetapkan batasan dengan menjauhkan benda-benda dari jangkauan seperti gunting dan pisau di laci terkunci, pintu dapur tertutup.

Anak mungkin menjadi frustrasi ketika mereka tidak dapat melakukan apa yang mereka inginkan, tetapi dengan menetapkan batasan akan membantu mereka mempelajari pengendalian diri.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.