PortalMadura.Com – Mahfud MD yang kini menjadi calon wakil presiden (Cawapres) pada pemilihan umum 2024 adalah sosok yang boleh dibilang terpintar dari pulau garam Madura.
Selain tidak memiliki jejak kelam dalam kasus korupsi dan sudah sangat berpengalaman. Sejumlah jabatan dalam trias politica pernah embannya.
Pada lembaga eksekutif, pernah sebagai menteri era Gus Dur dan Jokowi. Di Yudikatif pernah menjabat Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) dan di legislatif, serta pernah sebagai anggota DPR pada periode 2024-2009.
Mantan HMI dan dikenal dekat dengan ulama NU ini, juga guru besar di UII dan pernah hampir menjadi Cawapres Jokowi di Pemilu 2019.
Rekam jejak tersebut menjadi modal bagi Mahfud MD.
Setelah resmi menjadi Cawapres, beberapa hari terakhir ini, video Mahfud MD yang lalu-lalu kembali viral memperlihatkan ketegasan dalam mengurusi urusan hukum dan korupsi serta mempengaruhi konstelasi pemilu 2024.
Mahfud MD adalah seorang akademisi sekaligus juga seorang politisi. Selama di pemerintahan, ia sudah banyak berperan dalam membongkar kasus-kasus korupsi besar. Ia juga dikenal lantang dan sepakat penerapan hukuman mati bagi koruptor.
Kasus-kasus besar korupsi yang dibongkar Mahfud MD di antaranya;
– Kasus korupsi Asabri
– Kasus korupsi satelit di Kemhan
– Memburu Obligator BLBI
– Mengawal kasus Ferdy Sambo
– Kasus korupsi Gubernur Papua
– Kasus korupsi yang melibatkan Hakim Agung
– Transaksi mencurigakan di lingkungan Kementerian Keuangan
– Membebaskan 126 kapal batu bara yang disandera.
Selama menjadi hakim, ia menolak tanah 5 hektare sebagai hadiah untuk memenangkan perkara yang sedang ditangani. Ia tergolong sosok pemberani, bersih dan tidak takut serta jujur.
Sebelum menjadi menteri, Mahfud MD adalah seorang akademisi di Universitas Islam Indonesia (UII) hingga dinobatkan sebagai guru besar bidang politik hukum di tahun 2000 dan menjadi salah satu guru besar termuda.
Di pemerintahan menduduki sejumlah jabatan penting. Pernah menjadi staf ahli dan Deputi Menteri Negara Urusan HAM.
Namanya mulai terdengar secara nasional saat dia dipilih menjadi Menteri Pertahanan oleh Presiden Abdurrahman Wahid (Gusdur) periode 2000-2001 dan juga merangkap sebagai Menteri Kehakiman dan HAM.
Melengkapi kecerdasannya, ia anggota DPR RI dan menempati Komisi III dan Wakil Ketua Badan Legislatif 2004-2008 dari Fraksi Kebangkitan Bangsa (PKB).
Sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) dijabat hingga 2 periode yakni tahun 2008-2011 dan 2011-2013.
Jabatan terakhir yang masih diemban adalah Menteri Polhukam dan menjadi tokoh sipil pertama yang mengemban jabatan Polhukam.
Silsilah Mahfud MD
Nama aslinya adalah Mohammad Mahfud Mahmodin, lahir di Sampang, Madura tanggal 13 Mei 1957. Tumbuh dan dibesarkan di Kabupaten Pamekasan, Madura.
Ayahnya bernama Mahmodin adalah seorang PNS dan ibunya Siti Khadijah.
Tidak ada garis keturunan penguasa atau pun keturunan ningrat di wilayah Madura. Mahfud MD adalah hanyalah anak biasa yang dibesarkan dengan nuansa keagamaan yang kental di Madura.
Mahfud MD sendiri adalah anak ke-4 dari 7 bersaudara. Tiga orang kakak, masing-masing bernama; Daifah, Maihasanah dan Zahratun. Sedangkan ketiga adiknya, Siti Hunainah, Ahmad Subki dan Siti Marwiyah.
Baik kakak maupun adik dari Mahfud MD, hanya 2 adiknya yang dikenal publik.
1. Ahmad Subki, adalah pejabat di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Pernah menjabat sebagai kepala bidang di balai besar pelaksanaan jalan nasional 8 kota Surabaya, pernah menjabat sebagai kepala balai pelaksanaan jalan Banda Aceh dan juga Jawa Timur-Bali.
2. Siti Marwiyah, adalah seorang akademisi yang pernah satu atap almamater dengan Mahfud MD dan sekarang menjabat sebagai Rektor Universitas Dokter Soetomo Surabaya, periode 2021-2025.
Pernikahan
Mahfud MD menikah dengan Hj. Zaizatoen Nihajati di tahun 1982, adalah perempuan yang ia kenal sejak kuliah di Fakultas Hukum Universitas Islam Yokjakarta.
Zaizatoen Nihajati akrab disapa Yatie, lahir di Jember Jawa Timur tahun 1959, adalah anak dari pasangan suami istri bernama Sya’roni dan Syofiyah.
Ia pernah menjadi seorang guru SMA. Namun, setelah Mahfud MD diangkat menjadi menteri dan harus pindah ke Jakarta, profesi guru ditinggalkan sampai sekarang.
Mahfud MD dikarunia 3 anak
1. Muhammad Ikhwan Zein
Putra pertamanya berprofesi sebagai dokter dan juga dosen di Universitas Negeri Yokjakarta. Ia adalah spesialis dokter kedokteran olahraga dan pernah menjadi komite medis untuk PSSI pada tahun 2016-2020.
Nama putranya ini baru muncul setelah Mahfud MD membuat pernyataan di twitter soal penipuan yang menggunakan foto dan nama anaknya.
2. Vina Amalia
Putri Mahfud ini juga seorang dokter dan bekerja sebagai dokter ortopedi bedah tulang yang bertugas di RSU Dokter Soetomo Surabaya.
Selama kualiah, Vina tidak pernah mengekspos identitasnya sebagai anak dari Mahfud MD yang saat itu menjabat sebagai Mahkamah Konstitusi (MK). Bahkan, salah satu dosennya menduga anak dari golongan kurang mampu.
3. Royhan Akbar
Royhan Akbar rupanya mengikuti jejak Mahfud MD dengan mengambil jurusan hukum. Ia lulusan Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada (UGM). Kemudian melanjutkan kuliah di Columbia University dan mengambil master di bidang internasional.
Dua Cucu
Mahfud MD memiliki 2 orang cucu yang semuanya adalah perempuan.
Pertama; Irada Savinova, adalah putri dari Muhammad Ikhwan Zein. Nama Irada berasal dari bahasa Arab yang berarti yang maha berkehendak.
Kedua; Majda Elya Shakira, adalah putri dari Vina Amalia. Nama Majda Elya Shakira berasal dari bahasa Arab. Majda berarti sukses, Elya berarti tinggi dan Shakira berarti syukur. (sumber YouTube DaftarPopuler).