Clubhouse Lakukan PHK Lebih dari 50% Karyawan

Avatar of PortalMadura.com
Clubhouse Lakukan PHK Lebih dari 50% Karyawan
Clubhouse Lakukan PHK Lebih dari 50% Karyawan

PortalMadura.com- , platform streaming audio yang sempat meroket pada tahun 2020, kini harus merumahkan lebih dari 50% karyawannya. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh pendiri Clubhouse, Paul Davison dan Rohan Seth, melalui memo internal pada Jumat (28/4/2023) kemarin.

“Hari ini kami mengumumkan bahwa kami mengurangi organisasi hingga lebih dari 50 persen dan mengucapkan selamat tinggal kepada banyak rekan tim yang berbakat dan berdedikasi dalam prosesnya,” tulis keduanya.

Perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat ini mengaku sangat menyesal atas keputusan pemutusan hubungan kerja () ini, namun menganggapnya sebagai keputusan yang diperlukan untuk memperbaiki kinerja perusahaan di masa depan.

Dalam memo tersebut, Davison dan Seth menyebut bahwa Clubhouse membutuhkan perubahan strategi di masa pasca-Covid. Seiring dengan pembukaan dunia pasca-Covid, semakin sulit bagi pengguna Clubhouse untuk menemukan teman dan memasukkan percakapan panjang ke dalam rutinitas harian mereka.

Mereka menyadari bahwa tantangan ini membutuhkan penyesuaian strategi yang lebih baik dan keterlibatan tim yang lebih kecil, terutama pada produk yang fokus pada peningkatan pengalaman pengguna.

“Karena dunia telah terbuka pasca-Covid, semakin sulit bagi banyak orang untuk menemukan teman mereka di Clubhouse dan memasukkan percakapan panjang ke dalam kehidupan sehari-hari mereka,” tulis mereka.

Dalam memo tersebut, Davison dan Seth juga mengakui bahwa saat ini tim Clubhouse yang cukup besar mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dan membuat perubahan cepat di bawah kepemimpinan yang efektif.

Oleh karena itu, mereka berpikir bahwa dengan memperkecil jumlah karyawan, Clubhouse dapat fokus pada pengembangan produk dan meningkatkan pengalaman pengguna.

Karyawan yang Terkena PHK Dapat Kompensasi

Bagi karyawan Clubhouse yang terkena PHK, perusahaan akan memberikan gaji hingga bulan April dan pesangon tambahan selama empat bulan, atau hingga akhir Agustus 2023. Selain itu, perusahaan juga akan membayar jaminan kesehatan bagi karyawan yang terdampak dan membiarkan mereka membawa laptop dari kantor.

Namun, keputusan PHK ini tetap menjadi pukulan berat bagi karyawan Clubhouse. Banyak dari mereka yang berbakat dan berdedikasi harus kehilangan pekerjaan mereka dalam kondisi ekonomi yang belum stabil.

Clubhouse awalnya muncul sebagai aplikasi undangan eksklusif pada 2020. Namun, popularitasnya meroket seiring dengan pandemi Covid-19 yang membuat banyak orang mencari cara untuk berkomunikasi dengan teman secara jarak jauh.

Tren audio dan ruang khusus audio di media sosial semakin meningkat. Saat ini, Twitter Spaces masih menjadi pemain besar dalam tren audio ini, sehingga Clubhouse harus berjuang dalam persaingan yang semakin ketat.

Namun, Davison tidak merasa terkejut dengan persaingan ini dan menganggapnya sebagai hal yang positif bagi ekosistem audio secara keseluruhan. Ia berpikir bahwa semakin banyak platform yang memanfaatkan audio untuk berkomunitas dan bersosialisasi, semakin baik bagi perkembangan teknologi audio di masa depan.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.