Dampak Ancam Anak Masuk Neraka Jika Tak Patuh pada Orang Tua

Avatar of PortalMadura.com
Dampak Ancam Anak Masuk Neraka Jika Tak Patuh pada Orang Tua
Ilustrasi (detik)

PortalMadura.Com – Bagi orang tua yang beragama Islam, pasti menginginkan anak-anaknya rajin beribadah, tidak sedikit juga yang berharap mampu menghafal ayat-ayat Alquran. Mereka menganggap bahwa dengan memiliki anak yang demikian akan membuatnya bangga dan bahagia.

Dari saking berharapnya itu, kadang Orang Tua (Ortu) terlalu tergesa-gesa dalam proses mendidiknya. Bahkan, ada yang sampai mengancam atau menakut-nakuti tentang neraka agar keinginannya tercapai. Misalnya, anak yang tidak nurut pada ucapan ortu akan masuk neraka.

Sebagaimana menurut Psikolog Okina Fitriani, dalam bukunya Enlightening Parenting: Mengasuh Pribadi Tangguh, Menjelang Generasi Gemilang, menjelaskan nafsu dan ketergesa-gesaan membuat orang tua menggunakan cara yang justru menimbulkan kebencian.

Padahal, orang sering bilang ayah dan ibu harus punya stok sabar dalam mendidik anak. Namun, Okina mengingatkan, sabar yang dimaksud ini bukan hanya menahan amarah, tapi juga tidak tergesa-gesa dalam menjalani proses mendidik anak.

“Di zaman serba instan ini, banyak orang tua yang ingin serba cepat jadi. Baru sebentar mengajar membaca, ingin anak langsung bisa baca dalam satu minggu. Baru melihat di televisi ada anak bisa menghafal Alquran, ingin anaknya langsung mau menghafal setelah diajak nonton televisi,” kata Okina.

Menurutnya, ketergesa-gesaan inilah yang membuat anak jadi dituntut cepat mandiri, cepat pintar, cepat dewasa, dan cepat-cepat lainnya. Bahkan, tidak jarang anak jadi bahan eksploitasi untuk kepentingan atau nama baik orang tua agar bisa bangga di depan umum.

“Ketergesa-gesaan itu pulalah yang membuat orang tua sering, sengaja atau tidak, memaksakan kehendaknya pada anak. Mengedepankan nafsu ingin dituruti dan nafsu ingin cepat tercapai keinginannya,” ujar Ibu dua anak ini.

Salah satu cara untuk mencapainya, kata Okina, terkadang orang tua menjadikan Tuhan sebagai alasan. Misalnya ini perintah Tuhan, atau nanti masuk neraka lho. Cara tersebut seakan menggambarkan Tuhan hanya suka menghukum dan memasukkan orang ke neraka.

Tahukah Anda, tanpa Anda sadari, cara ini akan menimbulkan kebencian dan antipati dalam diri anak. Entah pada Anda yang mengajarkan berbuat demikian, atau pada Tuhan.

Okina mengatakan, ketimbang dengan ancaman, orang tua bisa mengajak anak menjalankan kewajibannya dengan kasih sayang dan kesabaran. Sehingga, tumbuh menjadi pribadi yang jiwanya penuh cinta dan mudah menyayangi.

“Menanamkan betapa Tuhan Maha Pengasih dan Penyayang serta menanamkan ibadah adalah sebuah bentuk kecintaan, ketaatan, dan kebersyukuran. Hal itu justru memupuk rasa cinta yang mendalam dan kerinduan untuk selalu dekat kepada-Nya. Pada prinsipnya, menjaga potensi baik tentu dengan cara yang baik,” katanya.

Dalam hukum Islam, anak usia balita (bawah lima tahun) termasuk belum balig dan memang belum diwajibkan salat. Tapi, tidak ada salahnya Ayah dan Bunda mulai mengajari anak salat sejak dini.

Dijelaskan, ustaz Adi Hidayat, Lc. MA, ada kiat tersendiri dalam mengajarkan ibadah pada anak. Yang terpenting, kata Adi, orang tua tidak memaksakan si kecil.

“Pada anak yang belum balig, kita tidak boleh memaksakan, yang ada mencontohkan dan memberikan yang menyenangkan dalam beribadah,” urai Adi, dalam sebuah kajian yang dilansir Haibunda.com dari channel YouTube Ngaji Mantap.

Baca Juga : Tanpa Paksaan, Ini 6 Cara Efektif Didik Anak Agar Patuh Pada Orang Tua

Kesimpulannya, Anda boleh-boleh saja berharap anak menjadi seseorang yang Anda dambakan dengan cara mendidik Anda sendiri. Asalkan, Anda tidak memaksanya atau menuntut, bahkan sampai menyangkutpautkan neraka sebagai ancaman untuk menurutinya.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.