Dampak Buruk Merokok Pada Gigi

Avatar of PortalMadura.Com
Dampak Buruk Merokok Pada Gigi
REQUEST K MAYSmoking teeth

PortalMadura.Com – Tidak mudah memang menghilangkan ketergantungan dari rokok, bahkan benda yang satu ini sering dijadikan tameng atau ‘alasan’ demi membuat hidup lebih asik. Misalnya ‘Rasanya pait jika selesai makan tidak merokok, ‘Biar nggak ngantuk, ngerokok dulu’ atau bahkan ‘ngerokok dulu ah biar dapat inspirasi’.

Hayo ngaku siapa dari Anda yang gemar menggunakan umpatan tersebut?.

Tidak hanya berhenti pada adiksi, dua kebiasaan buruk ini dapat pula berdampak buruk pada hal lainnya, lho.

Mulai dari hal kecil seperti bau mulut hingga peningkatan risiko terjadinya kanker pada mulut. Mau tahu lebih banyak?.

Berikut beberapa dampak yang terjadi pada tubuh terutama rongga mulut :

1. Timbulnya bau mulut

Ingin tahu mengapa rokok dapat membuat mulut Anda bau?

Jawabannya terdapat pada kandungan tar dan nikotin dalam produk ini tidak sedikit, lho. Artinya, setiap Anda menghisap asap rokok, kandungan zat nikotin dan tar pun turut Anda hirup. Kedua kandungan berbahaya inilah yang kemudian dapat menempel padaparu-paru dan menyebabkan terjadinya bau mulut (halitosis).

2. Peningkatan risiko penyakit gusi

Selain zat yang terkandung di dalam batang rokok, asapnya ternyata juga memiliki dampak negative. Salah satunya adalah pengerasan dan peningkatan jumlah plak pada gigi. Akibatnya, karang gigi yang terdapat pada gigi para perokok akan cenderung lebih banyak dari pada mereka yang tidak merokok.

Selain itu, panas dari asap hasil pembakaran rokok juga dapat menyebabkan iritasi pada gusi.

3. Peningkatan risiko penyakit lidah

Panas dari asap yang dihasilkan dari pembakaran rokok, dapat menyebabkan rangsangan pada papilla lidah yang berpotensi menurunkan kemampuan lidah sebagai indra perasa. Hasilnya, lidah tidak akan dapat merasakan makanan dan minuman yang Anda konsumsi. Alhasil, Anda makan pare atau permen pun rasanya akan sama saja.

4. Peningkatan risiko penyakit muko samulut

Tahukah Anda,bahwa paparan asap rokok dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan mukosamulut dan penebalan jaringan mulut (smoker’s keratosis).

Bentuk kerusakan yang sering ditemukan pada perokok adalah leukoplakia (penebalan lapisan selaput lendir) pada mulut yang dapat dikategorikan lesipra-kanker, merupakan bercak putih yang bervariasi dari yang bentuknya rata dan halus hingga tebal dan keras.

Jangan anggap sepele kondisi ini, ya! Sebab, sebanyak 3-5% kasus leukoplakia mulut akan berkembang menjadi kanker.

5. Peningkatan risiko penyakit periodontal (periodontitis)

Mulut seseorang yang aktif merokok merupakan ladang yang jauh lebih subur bagi perkembangan penyakit periodontal dibandingkan mulut mereka yang bukan perokok. Hal ini terkait dengan lemahnya mekanisme pertahanan tubuh para perokok, sehingga mereka menjadi lebih rawan terkena penyakit periodontal.

6. Menghambat proses penyembuhan

Tahukah Anda bahwa merokok dapat menghambat penyembuhan jaringan lunak rongga mulut yang sedang terluka? Hal ini termasuk penyembuhan luka yang diakibatkan oleh pencabutan gigi, lho.

Penyebabnya adalah panas dari asap rokok yang ternyata mampu mengurangi pengiriman oksigen dan nutrisi kejaringan gusi.

7. Peningkatan risiko kanker rongga mulut

Sudah menjadi rahasia umum bahwa seorang perokok akan memiliki risiko yang lebih tinggi terkena penyakit kanker mulut dibandingkan para non-perokok. Sebab, sebatang rokok mengandung berbagai zat berbahaya seperti nikotin dan tar yang dapat mengiritasi jaringan lunak rongga mulut sehingga membuat bagian tersebut lebih rentan terkena penyaki tkanker.

Jadi bagaimana? Setelah mengetahui bahayanya, masihkah Anda ragu untuk menghentikan kebiasaan buruk tersebut?

Punya permasalahan seputar kesehatan gigi dan mulit dengan gunakan fitur Tanya Doktersekarang!(*)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.