Dampak Refocusing, Kegiatan Wisata Hutan Mangrove di Sampang Mangkrak

Avatar of PortalMadura.com
Dampak-Refocusing,-Kegiatan-Wisata-Hutan-Mangrove-di-Sampang-Mangkrak
kondisi jembatan yang terbuat dari anyaman bambu terlihat rusak DI wisata hutan mangrove Sampang (Foto:Rafi @portalmadura.com)

PortalMadura.Com, Sampang – Kegiatan jembatan wisata hutan mangrove yang berlokasi di dekat Pelabuhan Jicceng, Desa Marparan, Kecamatan Sreseh, Kabupaten , Madura, Jawa Timur, kandas dan mangkrak.

Ketua pelaksana pembuatan wisata hutan mangrove, Ridok menyampaikan, kegiatan pembangunan jembatan yang terbuat dari anyaman bambu dihentikan sejak ada kasus penyebaran virus corona (Covid-19).

Bahkan, kondisi jembatan yang terbuat dari anyaman bambu terlihat rusak, rapuh dan dimakan rayap.

“Pembangunan wisata mangrove tidak ada tindak lanjut dan dihentikan selama pandemi Covid-19,” ujarnya, Jumat (3/9/2021).

Kendala utama untuk melanjutkan kegiatan tersebut, Ridok mengaku akibat ada refocusing anggaran untuk wisata hutan mangrove yang menjadi suatu program dari lima kepala desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Selama pandemi, lanjutnya, anggaran Dana Desa (DD) yang dilakukan refocusing berdampak terhadap pembangunan wisata hutan mangrove mangkrak. Sebab tidak ada realisasi dana kegiatan.

“Ada dukungan dari kepala desa Marparan, Klobur, Junok, Labuhan, Disanah, dan pemerintah daerah. Wisata mangrove ini, suatu program BUMDes,” lanjutnya.

Pihaknya menyebutkan, jika pembangunan selesai dikerjakan, maka wisata hutan mangrove akan dikelola BUMDes bersama.

“Kami berharap, pandemi segera berakhir dan pembangunan wisata hutan mangrove dapat dilanjutkan kembali,” pungkasnya.(*)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.