Dampak Sistem Zonasi, SMPN di Bangkalan Kekurangan 2.723 Siswa

Avatar of PortalMadura.com
Dampak Sistem Zonasi, SMPN di Bangkalan Kekurangan 2.723 Siswa
Ilustrasi

PortalMadura.Com, – Sejumlah SMP Negeri di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur mengalami kekurangan siswa pada tahun ajaran 2019.

Dari data Dinas Pendidikan (Diknas) Kabupaten Bangkalan, ada 52 SMPN yang menggunakan penerimaan peserta didik baru (PPDB) dengan sistem zonasi.

Sedangkan pagu siswa SMP Negeri di Bangkalan mencapai 7.840. Dan siswa yang diterima 5.117.

“Kekurangan mencapai 2.723 siswa. Itu hampir semua tidak memenuhi pagu, karena memang kondisi pendaftar seperti itu,” terang Kabid Pengelolaan SMP Disdik Bangkalan, Mustakim, Sabtu (13/7/2019).

Pihaknya menyebutkan, SMPN yang memenuhi pagu hanya SMPN 1 Bangkalan, SMPN 2 Bangkalan dan SMPN 1 Kamal.

“Penerimaan siswa baru sudah sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 51 Tahun 2018 tentang PPDB. Zonasi itu wajib dilaksanakan, kita sudah melaksanakan, tapi hasilnya seperti itu,” jelasnya.

Tidak terpenuhinya pagu siswa pada proses PPDB tahun 2019, tidak hanya terjadi di Bangkalan. Dan bisa saja banyak faktor. “Misalnya, masyarakat juga banyak yang memondokkan putra-putrinya ke pesantren,” dalihnya.

Sementara, Ketua Komisi D DPRD Bangkalan, Nur Hasan menyampaikan, sistem zonasi ini ruhnya untuk memberikan pemerataan, namun yang terjadi di lapangan malah sebaliknya.

“Ternyata hasilnya paradoks. Artinya sebaliknya yang terjadi di lapangan,” kata Nur Hasan.

Pihaknya akan mengevaluasi hal itu dengan pemerintah, sejauh mana ketimpangan yang terjadi.

Bahkan tidak menutup kemungkinan akan merekomendasikan kepada pemerintah daerah untuk diusulkan kepada pemerintah pusat terkait zonasi.

“Kita usulkan ke pusat bahwa regulasi ini bukan menyelesaikan masalah, tapi melahirkan masalah baru,” katanya.(*)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.